Mengenali Sejarah Palang Pintu di Pernikahan Adat Betawi

- 23 Juni 2024, 00:02 WIB
Mengenali Sejarah Palang Pintu di Pernikahan Adat Betawi
Mengenali Sejarah Palang Pintu di Pernikahan Adat Betawi /ilustrasi-Malanghits.com/

Malanghits.com - Suku Betawi menjadi salah satu etnis di Indonesia yang kaya akan keberagaman kultur dan budaya.

Mayoritas masyarakat berdarah Betawi umumnya bermukim di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya. Banyak sekali ritual dan adat istiadat yang masih mengakar dengan kuat di lingkungan masyarakat asli suku Betawi, salah satunya adalah tradisi Palang Pintu yang penuh dengan atraksi seni.

Prosesi yang satu ini kerap dilakukan saat tibanya hari pernikahan, yaitu ketika pihak pengantin pria hendak memasuki kediaman dari mempelai perempuan.

Palang Pintu merupakan tahapan dari prosesi pernikahan adat Betawi yang menggabungkan unsur laga pencak silat, adu pantun, hingga pembacaan ayat suci Al-Quran dan shalawat.

Baca Juga: Sejarah Singkat Suku Betawi Memiliki Kekerabatan Etnis dengan Melayu

Palang artinya adalah penghalang bagi setiap orang untuk lewat, sementara pintu berarti akses masuk ke dalam suatu wilayah yang dituju. Dengan kata lain, palang pintu memiliki makna sebuah penghalang bagi siapa saja yang ingin memasuki daerah setempat.

Mengutip buku Panduan Prosesi Adat Perkawinan Betawi Buke Palang Pintu (2013) yang ditulis oleh Bachtiar, kemunculan tradisi Palang Pintu pertama kali dialami oleh seorang tokoh Betawi bernama Si Pitung (1874-1903).

Ia mulai melakukan prosesi Palang Pintu saat akan mempersunting Aisyah yang berstatus sebagai putri pesohor Betawi, yaitu Murtadho.

Si Pitung diharuskan untuk mampu melawan Murtadho yang kala itu menjadi Palang Pintu dari prosesi pernikahan sang putri.

Hingga akhirnya, Si Pitung pun berhasil menembus perlawanan Murtadho dan kemudian diizinkan untuk menikahi Aisyah.

Halaman:

Editor: Reno Sari

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah