Mengulas Sejarah Peringatan Hari Juang Kartika TNI AD

- 20 Mei 2024, 09:37 WIB
Mengulas Sejarah Peringatan Hari Juang Kartika TNI AD
Mengulas Sejarah Peringatan Hari Juang Kartika TNI AD /ilustrasi/

Lalu, pada 21 November 1945, pasukan Inggris yang berada di Magelang ditarik ke Ambarawa dan dilindungi oleh pesawat-pesawat udara.

Sampai 22 November 1945, pertempuran semakin berkecamuk ketika pasukan Inggris mengebom kampung-kampung di sekitar Ambarawa.

Empat hari berselang, pada 26 November 1945, salah satu pimpinan pasukan Indonesia harus gugur, yaitu Letnan Kolonel Isdiman, pemimpin pasukan asal Purwokerto.

Posisi Isdiman kemudian digantikan oleh Jenderal Soedirman. Semenjak Soedirman mengambil alih pasukan, situasi pertempuran berubah semakin menguntungkan pihak TKR.

Lebih lanjut, pada 5 Desember 1945, musuh berhasil terusir dari Desa Banyubiru. Pada 11 Desember 1945, Kolonel Soedirman mengadakan perundingan.

Dari perundingan itu didapatkan informasi bahwa kondisi musuh sudah terjepit, sehingga TKR memutuskan untuk menggencarkan serangan mereka.

Pada 12 Desember 1945, pasukan TKR mulai bergerak menuju ke target mereka masing-masing. Hanya dalam 1,5 jam, pasukan TKR berhasil mengepung musuh di kota.

Kota Ambarawa dikepung selama empat hari empat malam. Karena posisi Inggris semakin terdesak, pada akhirnya mereka memutuskan untuk meninggalkan Kota Ambarawa dan mundur ke Semarang, Jawa Tengah, pada 15 Desember 1945.

Dengan demikian, pasukan TKR berhasil memenangkan Pertempuran Ambarawa.

Untuk mengenang perjuangan pasukan TNI AD dalam Pertempuran Ambarawa, pada 15 Desember diperingati sebagai Hari Juang Kartika TNI AD atau Hari Infanteri.***

Halaman:

Editor: Sam Legowo


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah