Sejarah Panjang Berdirinya Bank Indonesia

- 15 Mei 2024, 19:41 WIB
Sejarah Panjang Berdirinya Bank Indonesia
Sejarah Panjang Berdirinya Bank Indonesia /ilustrasi/

Sebagai bank sirkulasi, DJB bertugas untuk mencetak dan mengedarkan uang gulden di wilayah Hindia Belanda.

Setiap 10 tahun, hak octrooi DJB akan diperpanjang sehingga secara keseluruhan DJB sudah mendapat tujuh kali masa perpanjangan. DJB pun menjadi bank sirkulasi pertama di Asia.

Memasuki 1830, DJB telah melakukan ekspansi bisnis dengan membuka kantor cabang di beberapa kota di Hindia Belanda,

seperti Semarang (1829), Surabaya (1829), Padang (1864), Makassar (1864), Cirebon (1866), Solo (1867), dan Pasuruan (1867).

Pembukaan cabang ini didorong oleh kebijakan baru yang diterapkan Belanda di Nusantara, yakni sistem tanam paksa.

Untuk mendukung kebijakan baru mereka di bidang finansial, pemerintah kolonial memanfaatkan DJB sebagai medianya.

Namun, pada masa kependudukan Jepang di Indonesia, DJB dilikuidasi. Tugas DJB sebagai bank sirkulasi pun diganti oleh bank buatan Jepang bernama Nanpo Kaihatsu Ginko (NKG).

Namun, setelah Indonesia merdeka pada 1945, DJB kembali diaktifkan oleh NICA untuk mencetak dan mengedarkan uang mereka.

Tujuannya, agar perekonomian Indonesia mengalami kemerosotan atau kekacauan.

Pendirian Bank Negara Indonesia

Halaman:

Editor: Allegra


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah