Menelusuri Sejarah Awal Semboyan Bhinneka Tunggal Ika

- 14 Mei 2024, 20:47 WIB
Menelusuri Sejarah Awal Semboyan Bhinneka Tunggal Ika
Menelusuri Sejarah Awal Semboyan Bhinneka Tunggal Ika /ilustrasi/

Malanghits.com - Bhineka Tunggal Ika adalah semboyan nasional Indonesia yang memiliki arti berbeda-beda tetapi tetap satu (dalam perbedaan, tetap ada persatuan).

Semboyan ini diabadikan di bawah lambang negara Indonesia, yaitu cakar burung garuda Indonesia. Bhineka Tunggal Ika berasal dari bahasa Jawa Kuno yang berbunyi “Bhinneka Tunggal Ika”.

Sejarah Bhineka Tunggal Ika bermula pada abad ke-14 Masehi di pulau Jawa, Indonesia, pada masa Kerajaan Majapahit.

Baca Juga: Sejarah Berdirinya Gedung MPR/DPR, Ikon Kekuasaan Legislatif Indonesia

Semboyan Bhineka Tunggal Ika pertama kali ditemukan dalam kitab kakawin Sutasoma karya Mpu Tantular yang digubah pada masa kekuasaan Raja Rajasanagara Majapahit yang tersohor yaitu Hayam Wuruk.

Dikutip dari "700 Tahun Majapahit Suatu Bunga Rampai”, hubungan antara agama Hindu Siwa dan agama Buddha Mahayana memang berdampingan begitu bagus.

Namun saat pemerintahan Majapahit waktu itu masih jelas bahwa kedua agama itu terpisah satu dari yang lain.

Baca Juga: Sejarah Pangkalan Udara Gorda, Saksi Bisu Kekejaman Jepang di Indonesia

Masing-masing agama mempunyai candi-candi yang berbeda dan terpisah, masing-masing bahkan mempunyai arca-arca pemujaan yang dapat dibedakan dengan jelas satu sama lain.

Hanyalah Prasasti Kelurak yang ditulis pada tahun 782 Masehi, satu-satunya yang memberikan ungkapan penyamaan antara suatu konsep kebenaran agama Buddha dengan konsep kebenaran agama Siwa.

Halaman:

Editor: Allegra


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah