Menelusuri Sejarah dan Asal Usul Nasi Uduk, Hidangan Persilangan Dua Budaya

- 25 April 2024, 21:28 WIB
Menelusuri Sejarah dan Asal Usul Nasi Uduk, Hidangan Persilangan Dua Budaya
Menelusuri Sejarah dan Asal Usul Nasi Uduk, Hidangan Persilangan Dua Budaya /ilustrasi/

Nasi uduk dapat ditemukan dalam sega berkat, paket makanan (biasanya berisi nasi, sayuran, dan lauk pauk), atau disajikan sebagai tumpeng, untuk dibagikan setelah upacara atau acara selesai.

Sega uduk juga menjadi hidangan wajib untuk disajikan saat Wiwitan, ritual persembahan menjelang panen yang biasanya diadakan di beberapa daerah Jawa.

Nasi uduk diperkenalkan ke Batavia oleh para pendatang dari Jawa pada tahun 1628, dan kemudian menjadi hidangan populer di Batavia.

Orang Betawi yang menjual masakan ini akan sering menambahkan sentuhan Betawi dengan menambahkan tanduk kambing.

Nasi uduk juga populer di kalangan diaspora Jawa di Suriname dan Belanda. Dalam bahasa Belanda nasi uduk disebut rijst vermengd met onrust van de liefde (disingkat jaloerse rijst).

Untuk acara atau upacara tertentu, nasi uduk biasanya disajikan dengan masakan tradisional Jawa seperti kering tempe, urap, dan sambel goreng (kentang/kentang, krecek/kulit sapi, teri/ikan teri, dll).

Sumber protein sederhana, seperti telur rebus, tempe goreng, atau tahu goreng, juga bisa menjadi pelengkap lauk.

Dalam acara slametan, nasi uduk biasanya disajikan bersama hidangan lain, seperti irisan telur goreng, telur bumbu, atau rendang.

Beberapa orang juga menambahkan mie goreng atau bihun ke dalam hidangan nasi uduk. Krupuk, rempeyek, atau emping juga bisa ditambahkan.***

 

Halaman:

Editor: Jingga Almadea


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah