Gunung Semeru Tertinggi di Jawa Timur, Kembali Muntahkan Erupsi Secara Beruntun

23 Maret 2024, 19:08 WIB
Gunung Semeru Tertinggi di Jawa Timur, Kembali Muntahkan Erupsi Secara Beruntun /ilustrasi/

Malanghits.com - Gunung Semeru di Lumajang Jawa Timur, kembali mengalami erupsi beruntun. Dalam enam jam terakhir, terjadi sedikitnya tujuh kali erupsi.

Dengan ketinggian kolom asap bervariatif. Mulai dari 200 hingga 1.000 meter diatas puncak kawah Semeru.

Erupsi itu terekam Pos Pantau PVMBG Gunung Sawur, lokasi pengamatan aktivitas vulkanik Semeru di Desa Sumbermujur, Candipuro, Kabupaten Lumajang.

Baca Juga: Tuban Jawa Timur Kembali di Guncang Gempa Susulan M 6,5

Sabtu 23 Maret 2024 tengah malam, hingga pukul 06.00 WIB, tercatat beberapa kali letusan dari kubah lava.

Visual dalam rekaman CCTV di Desa Oro-oro Ombo, Kecamatan Pronojiwo semburan abu vulkanik membentuk kolom abu vulkanik setinggi 1.000 meter.

Berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah utara dan barat laut.

Berdasarkan laporan PVMBG Pos Pantau Gunung Semeru selama 6 jam terakhir, erupsi kali ini telah terjadi letusan asap sebanyak 7 kali.

Baca Juga: Gempa Bumi Magnitudo 6,1 Guncang Tuban Jawa Timur, Getaran Terasa Hingga Malang

Dengan tinggi kolom abu vulkanik mencapai 200 hingga 1.000 meter.

Sementra itu, pengamatan kegempaan telah terjadi gempa letusan sebanyak 20 kali. Dengan amplitudo 20 milimeter berdurasi 69 hingga 137 detik.

Selain itu, gempa hembusan terjadi sebanyak 5 kali dengan amplitudo 4 hingga 8 milimeter dengan durasi mencapai 40 hingga 54 detik.

Baca Juga: Demak Dilanda Banjir, Hingga Makam Sunan Kalijaga Terendam

Kendati mengalami erupsi beruntun, belum ada laporan dampak letusan tersebut. Namun demikian, BPBD Lumajang mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan.

Sebab hingga saat ini, Gunung Semeru masih berada di level III siaga.

Kalaksa BPBD Lumajang, Patria Dwi Hastiadi menjelaskan, peningkatan aktivitas ini perlu disikapi dengan bijaksana.

Masyarakat diimbau memperhatikan peringatan dini dari instansi terkait. Mengenai aktivitas vulkanik semeru.

Peningkatan kewaspadaan itu dilakukan agar keamanan dan keselamatan warga terjamin.

Terutama bagi masyarakat yang beraktivitas di sepanjang hulu dan hilir aliran lahar dingin Gunung Semeru.

Dimana sepanjang lokasi tersebut, banyak penambang pasir. Beberapa kali kejadian, truk pasir terjebak aliran lahar dingin Semeru.

Baca Juga: Astaga, Gempa Bumi Berkekuatan 6,2 Mengguncang Sulawesi Utara

Karena itu, demi keselamatan jiwa masyarakat yang menambang pasir maupun bermukim di DAS aliran lahar dingin semeru, diminta meningkatkan kewaspadaan.

Cuaca yang cenderung fluktuatif membuat potensi ancaman bahaya dari aktivitas vulkanik Gunung Semeru bisa terjadi kapan pun.

Disisi lain, PVMBG juga mengimbau agar warga tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan.

Sejauh 13 kilometer dari puncak kawah atau pusat erupsi. Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai atau sempadan sungai.

Sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terkena perluasan awan panas dan aliran lahar.

Hingga jarak 17 kilometer dari kawah jonggring saloko. Tidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar. ***

Editor: Sam Legowo

Tags

Terkini

Terpopuler