Gunung Ile Lewotolok NTT Mengalami Gempa Tremor Menerus, Masyarakat Diimbau Waspada Bahaya Guguran Lava

- 20 Mei 2024, 08:41 WIB
Gunung Ile Lewotolok NTT Mengalami Gempa Tremor Menerus, Masyarakat Diimbau Waspada Bahaya Guguran Lava
Gunung Ile Lewotolok NTT Mengalami Gempa Tremor Menerus, Masyarakat Diimbau Waspada Bahaya Guguran Lava /ilustrasi/

Malanghits.com - Gunung Ile Lewotolok di Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali mengalami erupsi.

Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) merekam kejadian gempa tremor menerus.

"Itu karena adanya leleran lava," kata Pengamat Gunung Api Ile Lewotolok, Stanislaus Ara Kian ketika dihubungi dari Kupang, Senin (20/5/24).

Baca Juga: Cuaca Buruk Diduga Menjadi Faktor Penyebab Jatuhnya Pesawat Latih PK-IFP

Tremor menerus terjadi karena kegiatan vulkanik berupa gerakan magma atau leleran lava.

Rekaman tremor menerus pada Gunung Ile Lewotolok terjadi sejak adanya aliran lava ke arah baru, yakni sektor barat.

Badan Geologi juga mencatat gempa tremor menerus itu terjadi sejak 14 Mei 2024.

Baca Juga: Pesawat PK-IFP Jatuh di BSD Tangsel, Tiga Orang Penumpang Meninggal Dunia

Stanislaus mengatakan aliran lava baru ke sektoral barat itu kini telah mencapai jarak 1,2 km.

Berdasarkan evaluasi Badan Geologi dari hasil pengamatan periode 8-15 Mei 2024, aktivitas erupsi gunung terbilang tinggi.

Tingkat aktivitas gunung itu juga masih dipertahankan pada level III atau Siaga dengan beberapa rekomendasi.

Baca Juga: Pesawat Garuda Indonesia Mengangkut Ratusan Jemaah Haji Asal Makassar Mengalami Insiden

Berkaitan dengan potensi ancaman atau guguran lava, Badan Geologi meminta masyarakat, pengunjung dan wisatawan tidak memasuki dan melakukan aktivitas sejauh tiga kilometer masing-masing dalam wilayah sektoral selatan, tenggara, dan barat.

Masyarakat diingatkan indikasi masih adanya peningkatan tekanan atau stres pada tubuh gunung itu yang berkaitan dengan suplai fluida magmatik dangkal dan dalam.

Untuk itu, Badan Geologi berharap masyarakat tidak memasuki dan melakukan aktivitas dalam radius wilayah yang telah ditentukan.

"Waspadai potensi ancaman bahaya guguran lava dan awan panas," ucap Stanislaus.***

Editor: Sam Legowo


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah