Seorang Anak Membutuhkan Perlindungan, Bukan Mengalami Kekerasan Oleh Orang Dewasa

- 30 Maret 2024, 17:40 WIB
Tidak boleh ada satupun anak yang ditelantarkan, diabaikan apalagi dianiaya. Inilah sesungguhnya yang harus diterima oleh anak-anak dimanapun mereka berada
Tidak boleh ada satupun anak yang ditelantarkan, diabaikan apalagi dianiaya. Inilah sesungguhnya yang harus diterima oleh anak-anak dimanapun mereka berada /ilustrasi-Malanghits.com/

Untuk anak yang berpotensi menjadi pelaku kekerasan disebabkan oleh beberapa hal yakni meniru atau mengimitasi dari orangtua, teman, siaran televisi, video game, film. Selain itu, pernah mengalami sebagai korban bullying dari sesama anak, korban kekerasan dari anak dewasa, dan adanya tekanan dari kelompok.

Ketiga, adanya peluang kekerasan tanpa pengawasan atau perlindungan. Biasanya, hal tersebut sering dialami oleh anak-anak yang tinggal dengan pembantu, ayah atau ibu diri, maupun paman atau saudaranya.

Peluang terjadinya kekerasan fisik, psikis maupun seksual ada banyak sekali penyebabnya, karena memang tidak ada pengajaran potensi bahaya.

Anak dibiarkan bermain dengan orang dewasa tanpa diawasi sehingga mereka dengan bebas bisa dipeluk, dipangku oleh siapa saja dan lain-lain.

Kempat, karena adanya pencetus dari korban dan pelaku. Contohnya, adanya pencetus dari korban, biasanya anak-anak rewel, aktifitas mereka berlebihan, tidak menurut perintah, merusak barang-barang.

Perilaku tersebut umumnya mencetuskan kekerasan fisik dan psikis. Kalau anak ke toilet sendiri, berpakaian seksi, sering dipeluk dan dipangku, dapat mencetuskan kekerasan seksual.

Sedangkan terkait pencetus yang berasal dari pelaku, untuk kekerasan fisik dan psikis biasanya disebabkan oleh kondisi dalam keadaan tertekan, ekonomi, masalah rumah tangga.

Pencetus kekerasan seksual dikarenakan adanya rangsangan oleh pornografi maupun pengaruh minuman keras dan dorongan seksual yang tak tersalurkan.

Memperhatikan uraian diatas, maka orang tua hendaknya memperhatikan beberapa faktor penyebab kekerasan atau penganiayaan pada anak-anak.

Para orang tua agar lebih peduli pada keselamatan anak-anaknya. Jangan sampai anak-anak menjadi korban penganiayaan, baik itu fisik maupun visual.

Halaman:

Editor: Sam Legowo


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah