Memotret Cerita Singkat, Ziarah Kubur Jelang Bulan Suci Ramadhan

- 4 Maret 2024, 05:09 WIB
Memotret Cerita Singkat, Ziarah Kubur Jelang Bulan Suci Ramadhan
Memotret Cerita Singkat, Ziarah Kubur Jelang Bulan Suci Ramadhan /ilustrasi-Malanghits.com/

Malanghits.com - Masyarakat muslim Indonesia biasanya disibukkan dengan melakukan tradisi ziarah kubur jelang bulan suci Ramadhan. Para peziarah melafalkan doa untuk orang yang sudah tiada.

Doa tersebut seperti membaca tahlil, selawat, atau surah-surah dalam Al-Qur’an. Ziarah kubur bagi laki-laki hukumnya sunnah, sedangkan bagi wanita hukumnya mubah.

Karena ketika melakukan ziarah kubur, maka secara tidak langsung akan mengingatkan bahwa akan datang kematian kapan pun dan di mana pun manusia itu berada.

Baca Juga: Persiapan Saat Pensiun Tidak Membebani Anak Cucu di Masa Depan

Menurut laman NU (Nahdlatul Ulama) Provinsi Jawa Barat, tradisi menyambut Ramadhan (akhir bulan Syaban) yang umum dilaksanakan ialah ziarah kubur.

Beberapa daerah memiliki istilah yang berbeda-beda, mulai dari nyekar (sekitar Jawa Tengah), arwahan, munggahan (tatar Sunda), hingga kosar (sekitar Jawa Timur).

Pada masa-masa awal syiar Islam, memang Nabi Muhammad SAW melarang ziarah kubur karena mempertimbangkan kondisi keimanan.

Baca Juga: Memotret Kecanggihan Pesawat Skadron Udara 12 Black Phanter Mengamankan Pertahanan Udara

Rasulullah melihat situasi pola pikir orang Arab saat itu yang masih didominasi kemusyrikan dan kepercayaan terhadap dewa atau sesembahan.

Rasulullah khawatir terjadi kesalahpahaman perilaku ketika berkunjung ke pemakaman. Namun kemudian diperbolehkan setelah beliau yakin dengan kadar keimanan para sahabatnya.

Halaman:

Editor: Sam Legowo


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x