Sejarah Tari Likok Pulo, Media Pengembangan Dakwah Islam di Masa Kesultanan Aceh

- 13 Juni 2024, 07:43 WIB
Sejarah Tari Likok Pulo, Media Pengembangan Dakwah Islam di Masa Kesultanan Aceh
Sejarah Tari Likok Pulo, Media Pengembangan Dakwah Islam di Masa Kesultanan Aceh /ilustrasi/

Malanghits.com - Tari Likok Pulo adalah sebuah tarian tradisional yang berasal dari Aceh, Indonesia.

Kata "Likok" berarti gerak tari, sementara "Pulo" merujuk pada sebuah pulau kecil di ujung utara Pulau Sumatra yang juga dikenal sebagai Pulau Breuh atau Pulau Beras.

Tarian Likok Pulo lahir sekitar tahun 1849 dan diciptakan sebagai media pengembangan dakwah Islam di masa Kesultanan Aceh.

Baca Juga: Sejarah Tari Pendet, Simbol Penyambutan Atas Turunnya Dewata ke Alam Dunia

Tari Likok Pulo dibawakan oleh 12 orang penari pria yang duduk rapat berlutut bahu membahu, dengan posisi sejajar.

Pertunjukan Likok Pulo biasanya dilangsungkan setelah menanam padi atau setelah panen padi, seringkali pada malam hari dan dapat berlangsung hingga pagi.

Penari biasanya memainkan tarian ini dengan posisi duduk bersimpuh, berbanjar, atau bahu membahu.

Baca Juga: Sejarah Tari Piring dari Sumatera Barat

Sejarah Tari Likok Pulo pertama kali diperkenalkan oleh seorang ulama bernama Syeikh Ahmad Badron dari Arab yang terdampar di daerah Pulo Aceh.

Tarian ini merupakan satu-satunya tarian tradisional yang dimiliki oleh masyarakat Pulo Aceh di kawasan Aceh Besar.***

Editor: Allegra


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah