Sejarah Perjuangan Kapitan Pattimura Membela Rakyat Maluku dari Kekejaman Belanda

- 23 Mei 2024, 19:52 WIB
Sejarah Perjuangan Kapitan Pattimura Membela Rakyat Maluku dari Kekejaman Belanda
Sejarah Perjuangan Kapitan Pattimura Membela Rakyat Maluku dari Kekejaman Belanda /ilustrasi/

Mereka adalah Anthoni Rhebok, Philips Latumahina, Lucas Selano, Arong Lisapafy, Melchior Kesaulya dan Sarassa Sanaki, Martha Christina Tiahahu, dan Paulus Tiahahu.

Pada 16 Mei 1817, rakyat Saparua yang dipimpin Kapitan Pattimura berhasil merebut Benteng Duurstede.

Tentara Belanda yang ada di dalam benteng tersebut semuanya tewas, termasuk Residen Van den Berg.

Gubernur Van Middelkoop dan komisaris Engelhard memutuskan militer yang besar ke Saparua di bawah pimpinan mayor Beetjes yang kemudian disebut Ekspedisi Beetjes.

Kapitan Pattimura mengatur taktik dan strategi pertempuran. Pasukan rakyat sekitar 1.000 orang pun diatur untuk pertahanan sepanjang pesisir, mulai dari Teluk Haria sampai ke Teluk Saparua.

Untuk kedua kalinya, pasukan Belanda dapat dihancurkan pasukan Kapitan Pattimura. Selama tiga bulan lamanya benteng Duurstede dikuasai oleh pasukan Kapitan Pattimura.

Akan tetapi, Belanda melakukan operasi besar-besaran dengan pasukan lebih banyak dan senjata yang lebih modern.

Hal ini mengakibatkan pasukan Pattimura akhirnya kewalahan dan mundur.

Setelah Benteng Duurstede direbut kembali oleh Belanda, Kapitan Pattimura berhasil ditangkap di Siri Sori. Dia beserta beberapa anggota pasukannya dibawa ke Ambon.

Belanda berusaha keras membujuk Kapitan Pattimura untuk bekerja sama, tapi bujukan itu selalu ditolak dengan tegas.

Halaman:

Editor: Jingga Almadea


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah