Malanghits.com - Salah satu kisah yang terekam jelas tentang sekelompok jago bela diri pencak silat yang ikut andil bertarung di medan revolusi dan terorganisir, adalah kelompok Pesilat Subang pimpinan H Ama Puradiredja.
Kisah heroisme yang tertuang di buku ‘Jakarta-Karawang-Bekasi dalam Gejolak Revolusi: Perjuangan Moeffreni Moe’min’.
Mereka dengan keikhlasan hati dan nyali yang mantap, awalnya mendatangi komandan TKR (Tentara Keamanan Rakyat) Resimen V/Cikampek Letkol Moeffreni Moe’min.
Baca Juga: Perjalanan Keris Setan Kober, Pusaka Sakti yang Memiliki Cerita dan Legenda yang Mengagumkan
Datang meminta izin ikut bergabung dalam upaya perjuangan tampil di front terdepan.
Front dengan garis demarkasi di Kali Cakung pasca-kesepakatan sekutu dengan pemerintah RI, bahwa Jakarta sebagai kota diplomasi, wajib dikosongkan tentara republik mulai 19 November 1945.
Izin yang diterima Moeffreni dengan satu syarat, mereka harus mau dididik dasar-dasar kemiliteran terlebih dulu.
Baca Juga: Sultan Amangkurat I, Raja Mataram yang Memiliki Catatan Sejarah Kelam
Agar spirit dan bara bela negara mereka tak sia-sia jika berhadapan dengan musuh macam NICA atau Inggris yang jelas-jelas, pemenang Perang Dunia II.
“Saudara boleh di (front) depan, tapi sebelumnya saudara diberikan beberapa pengetahuan militer dulu, supaya serangan itu efektif,” cetus Moeffreni dalam buku yang disusun keluarga besar Moeffreni terbitan 1999.