Sejarah Tradisi Ela-Ela, Tradisi Turun Temurun Masyarakat Ternate Menyambut Turunnya Malam Lailatul Qadar

- 7 April 2024, 09:28 WIB
Sejarah Tradisi Ela-Ela, Tradisi Turun Temurun Masyarakat Ternate Menyambut Turunnya Malam Lailatul Qadar
Sejarah Tradisi Ela-Ela, Tradisi Turun Temurun Masyarakat Ternate Menyambut Turunnya Malam Lailatul Qadar /ilustrasi/

Malanghits.com - Ela-ela adalah sebuah tradisi Ramadan di Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara, dalam menyambut turunnya malam Lailatul Qadar.

Trasisi ini biasanya dilaksanakan pada malam 27 Ramadhan dengan cara membakar obor atau lampion di depan rumah warga.

Tradisi ela-ela dengan cara membakar obor dan lampion itu merupakan simbol kegembiraan masyarakat atas turunnya Lailatul Qadar serta mengharapkan setiap warga di daerah ini bisa mendapatkan keberkahan Lailatul Qadar.

Baca Juga: Potret Sejarah Singkat Candi Prambanan Termegah dan Dibangun Pada Zaman 850 Masehi

Ela-ela dalam bahasa setempat berarti obor. Hampir di setiap rumah warga di masing-masing kelurahan, terdapat ela-ela.

Masing-masing rumah menyediakan tiga sampai empat ela-ela, baik yang terbuat dari bambu ataupun botol bekas minuman.

Ela-ela yang disiapkan warga ini untuk dinyalakan usai salat Tarawih.

Baca Juga: Sejarah Singkat Keraton Kutagede, Sebuah Ibu Kota dari Kesultanan Mataram

Seluruh warga di Ternate memasang obor di halaman rumah sampai pagi, ada pula warga yang sekaligus membakar damar.

Sehingga hampir seluruh wilayah Ternate tercium aroma harum bau damar, yang umumnya merupakan damar kualitas terbaik dari wilayah Halmahera.

Halaman:

Editor: Allegra


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah