Lucrezia Borgia, Perempuan Paling Kontroversial Pada Masa Renaisans Italia

- 8 Desember 2023, 20:30 WIB
Lucrezia Borgia, Perempuan Paling Kontroversial Pada Masa Renaisans Italia
Lucrezia Borgia, Perempuan Paling Kontroversial Pada Masa Renaisans Italia /

Setelah kematian Alfonso, ayah Borgia menjodohkannya dengan Alfonso d'Este, Adipati Ferrara, pada awal tahun 1502.

Suami baru Borgia awalnya ragu-ragu karena reputasi Borgia. Pasangan itu segera pindah dari Roma ke Ferrara, melarikan diri dari rencana ayah dan saudara laki-lakinya yang tak ada habisnya, dan pasangan tersebut memiliki beberapa anak (banyak di antaranya meninggal dalam usia muda).

Dengan pernikahan ini, Borgia berhasil melampaui reputasi keluarganya, dan dia berkembang di lingkungan barunya.

Pada tahun 1503, ayah Borgia, Paus Alexander, meninggal, dan bersamanya banyak sisa plot Cesare juga ikut mati. Kehidupan Borgia menjadi lebih stabil, dan ketika ayah Alfonso meninggal pada tahun 1505, Borgia dan Alfonso menjadi adipati dan adipati Ferrara yang berkuasa.

Selama beberapa tahun berikutnya, Borgia mendapatkan reputasi sebagai pelindung seni, dan dia memimpin komunitas seni yang terkenal dan berkembang.

Pada tahun 1512, Borgia menarik diri dari kehidupan publik dan beralih ke agama. Ada spekulasi bahwa pengunduran dirinya sebagai tanggapan atas kabar bahwa Rodrigo, putranya dari Alfonso dari Aragon, telah meninggal.

Pada tanggal 24 Juni 1519, sepuluh hari setelah melahirkan seorang gadis yang lahir mati, Borgia meninggal pada usia 39 tahun.

Borgia terutama dikenang sebagai anggota keluarga Borgia yang penuh skandal, putri Paus Alexander VI yang korup dan licik serta saudara perempuan Cesare Borgia yang tidak bermoral dan kemungkinan besar adalah pembunuh.

Rumor inses dengan Cesare telah menghantuinya selama berabad-abad, dan peristiwa-peristiwa seperti kelahiran bayi misteriusnya, kematian suami keduanya di tangan para pembunuh, dan kehadirannya di Banquet of Chestnuts (pesta pora yang diselenggarakan oleh Cesare Borgia melibatkan 50 pelacur dan anggota pendeta yang tak terhitung jumlahnya) semakin menambah kepribadiannya.

Namun sejarah akhir-akhir ini lebih baik hati terhadap Borgia, dan dia kini semakin dipandang sebagai pion dalam permainan jahat keluarganya dibandingkan sebagai partisipan sesungguhnya.

Halaman:

Editor: Sam Legowo


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah