Warisan Budaya Nasional Tak benda Itu bernama Damar Kurung

10 Juni 2024, 21:41 WIB
Warisan Budaya Nasional Tak benda Itu bernama Damar Kurung /malanghits.com/

Malanghits.com - Salah satu kerajinan Seni yang menjadi warisan budaya nasional adalah Damar Kurung.

Ya Damar kurung Merupakan Karya Kerajinan Khas Kota Gresik Yang sudah dinobatkan Menjadi Warisan Budaya Nasional Tak Benda Pada Tahun 2018 Lalu.

Nah kini tugas kita sebagai warga, masyarakat, dan anak bangsa harus menjaga warisan budaya nenek moyang itu agar tidak punah, bahkan dilupakan oleh zaman.

Baca Juga: Tuntaskan Kemiskinan, Puluhan Keluarga di Tiga Desa Terima Bantuan Jamban Sehat dari Dinkes Temanggung

“Sudah menjadi kewajiban kita semua. Rakyat Indonesia untuk menjaga seni kearifan lokal budaya Indonesia. Seperti Damar Kurung ini. “ Ujar Kris Adji, seorang Seniman, Budayawan senior, dan tokoh masyarakat Asal Gresik Jawa timur.

Damar Kurung Menurut Asal Usulnya Adalah Bagian Dari Wayang Beber Atau Wayang Kertas Di Jaman Kerajaan Majapahit.

Lalu Kemudian Berkembang Di Jaman Sunan Prapen Atau Cucu Sunan Giri. Kemudian Pada Tahun 1980an Damar Kurung Dikembangkan Oleh Tokoh Budayawan Gresik Yang Bernama Mas Mundari.

Baca Juga: Diduga Terkait OPM, Anggota Polres Yalimo Membawa Kabur Empat Pucuk Senpi Organik Polri

Warisan Budaya Nasional Tak benda Itu bernama Damar Kurung

Damar kurung adalah sebuah karya seni berupa hiasan Lampu atau lampion. Bahan utama pembuatan cukup mudah didapatkan yakni dari kayu atau bambu dan dindingnya yang terbuat dari kertas atau bahan plastik.

DAMAR KURUNG ADALAH LAMPION GAMBAR CERITA

Damar kurung cenderung unik dan beda dengan lampion atau lampu hias pada umumnya. Kalau di Tiongkok atau China hanya berupa lampu lampion dengan hiasan ornamen saja.

Baca Juga: Dilanda Kekeringan, Warga Dua Desa di Cilacap Kesulitan Air Bersih

Nah kalau damar kurung ini ciri khasnya di dinding lampu ada cerita bergambar. Ini yang menarik dan menjadi keistimewaannya.

Damar Kurung tentunya lebih Unik Dan Menarik Dibanding Lampion biasa. Karena Di Dinding Damar Kurung Ada Cerita Bergambar Atau Lukisan Yang Bercerita Layaknya Relief Candi zaman dahulu.

Ini juga sebagai media ekspresi atau inspirasi dari pembuat atau pemesan damar kurung” Ujar pria berusia 63 tahun ini.

Jalan Ceritanya Dinding damar kurung Tergantung Dari Keinginan Pembuat Atau Pemesan Damar Kurung. Sehingga Tentunya Akan Mempunyai Nilai historis dan Kenangan Tersendiri.

Warisan Budaya Nasional Tak benda Itu bernama Damar Kurung

“Sekarang damar kurung sudah berkembang mengikuti zaman atau era kekinian. Semua bisa menulis cerita gambar di dinding kertas damar kurung sesuai keinginan atau ekspresi masing- masing”. Jadi seperti kita bercerita lewat gambar layaknya komik.“ Ujar Kris Adji yang menjadi salah satu tokoh budayawan senior di Jawa Timur ini.

Kini Untuk Melestarikan damar kurung dengan Tekun Kris Adji Mengajari Generasi muda bahkan Anak-Anak Untuk mau Belajar Membuat Kerajinan tangan khas ini.

Kebetulan Kris bersama rekan-rekanya Juga Sedang Getol Melaksanakan Program “Satu Rumah Satu Damar Kurung”.

Bahkan mereka rela berkeliling Gresik, Jawa Timur hingga seluruh Indonesia untuk mengkampanyekan damar kurung.

"Untuk anak muda, dengan jaman era digital saat ini, desain damar kurung bisa dibuat dengan komputer, laptop, atau aplikasi di ponsel. Jadi teman-teman bisa bebas berekspresi dengan damar kurung hasil karyanya.

Warisan Budaya Nasional Tak benda Itu bernama Damar Kurung

Yang penting mereka bersemangat mau mengembangkan dan melestarikan damar kurung.” Ujar Pria yang sering diundang dalam seminar tentang damar kurung ini.

Kris pun Antusias mempersilahkan siapa saja dari semua kalangan, untuk datang Berkunjung Ke Bengkel Atau Galeri Seni “Matasegar”.

Yakni sebuah tempat yang ia kelola bersama para seniman, budayawan dan anak muda lainnya di Gresik. Jika ada yang ingin cari tahu, ingin belajar, atau ingin mendalami, atau ingin praktek membuat karya damar kurung.

“Damar kurung bukanlah sebuah barang antik yang hanya sebagai peninggalan nenek moyang. Tapi adalah sebuah titipan amanah karya seni budaya yang harus dilestarikan kepada anak cucu kita.” Ujar Kris dengan mantab. (ANZ)

Editor: Sam Legowo

Tags

Terkini

Terpopuler