Hari Galungan Perayaan Penting Dalam Agama Hindu

28 Februari 2024, 19:32 WIB
Hari Galungan Perayaan Penting Dalam Agama Hindu /ilustrasi-malanghits.com/

Malanghits.com - Hari Raya Galungan adalah salah satu perayaan penting dalam agama Hindu di Indonesia. Diperingati setiap enam bulan sekali, tepatnya pada setiap wuku Dungulan.

Hari raya ini merayakan kemenangan Dharma (kebenaran) melawan Adharma (ketidakbenaran) dalam kepercayaan Hindu.

Sembahyang Galungan dilaksanakan sebagai salah satu cara merayakan Galungan yang merupakan perayaan kemenangan kebaikan (dharma) atas ketidak baikan (adharma).

Baca Juga: Polisi Telusuri Konten Menyimpang Boleh Bertukar Pasangan Antar Jamaah yang Viral di Medsos

Di Bali, biasanya prosesi dan tradisi perayaan ini sudah dimulai sejak di hari ke-35 sebelum Galungan dengan mengirimkan rangkaian doa yang dinamakan dengan tumpek pengatag.

Hari Raya Galungan dan Tradisi Sembahyang Galungan Hari Raya Galungan bisa dipastikan selalu jatuh di hari Rabu.

Pada saat perayaan tersebut tiba, umat Hindu Bali akan mulai melakukan sembahyang Galungan di pura-pura milik desa mulai dari pukul 07.00 pagi.

Baca Juga: Santri Tewas Dianiayah Senior, Kemenag Jatim Ungkap Ponpes Tidak Mengantongi Izin Operasional

Biasanya, mereka sudah menentukan terlebih dahulu untuk berkunjung ke pura apa dan di mana.
Setelah usai bersembahyang, mereka melanjutkan perjalanan ke beberapa pura lain yang dimiliki oleh desa tempat mereka tinggal.

Pura yang umum untuk dikunjungi ada 3, yaitu Pura Desa, Pura Puseh, dan Pura Dalem. Pura Desa merupakan pura untuk pemujaan Dewa Brahma.

Sementara Pusa Puseh adalah tempat pemujaan Dewa Wisnu. Kemudian Pura Dalem adalah tempat memuja Dewa Siwa.

Kemudian, perayaan hari besar umat Hindu akan berlanjut hingga hari ke-10 yaitu Hari Raya Kuningan. Hari tersebut selalu jatuh di hari Sabtu.

Baca Juga: Kenapa Setiap Menjelang Bulan Suci Ramadhan, Harga Berbagai Kebutuhan Pokok Naik

Jika Galungan dikenal sebagai hari para dewa turun untuk merayakan kemenangan kebaikan atas kejahatan bersama umatnya, maka saat Kuningan para umat akan mengembalikan mereka ke alamnya.

Asal Mula Hari Raya Galungan
Sejarah perayaan Galungan tidak dapat dipastikan dengan pasti mengenai siapa yang merayakan lebih dulu dan kapan pertama kali diadakan.

Sebelum menjadi populer di Bali, Hari Raya Galungan diduga telah dirayakan oleh umat Hindu di seluruh Indonesia.

Menurut catatan dalam lontar Purana Bali Dwipa, Hari Raya Galungan pertama kali dirayakan pada tahun 882.

Namun, perayaan ini kemudian sempat berhenti selama beberapa tahun, menyebabkan banyak raja yang berkuasa di Bali meninggal di usia muda dan seringkali bencana melanda Pulau Bali.

Baca Juga: Polresta Bandara Soetta Bongkar Penjualan Video Pornografi Anak Jaringan Internasional

Hari Galungan Perayaan Penting Dalam Agama Hindu

Pergolakan tersebut berakhir saat Raja Sri Jayakasunu memerintah. Sebelumnya, Raja Jayakasunu merasa bingung mengenai penyebab banyaknya raja yang wafat di usia muda dan serangkaian bencana yang menghantam wilayahnya.

Dalam pencariannya untuk menemukan jawaban, Raja Jayakasunu memutuskan untuk bersemedi, di mana ia diduga menerima bisikan dari Dewi Durga.

Menurut cerita, Dewi Durga memberitahu Raja Jayakasunu bahwa segala masalah dan bencana yang terjadi di Pulau Dewata disebabkan oleh rakyat Bali yang tidak lagi memperingati Hari Raya Galungan.

Dari pengalaman spiritual tersebut, Raja Jayakasunu memutuskan untuk mengambil tindakan. Ia memberi perintah kepada seluruh rakyatnya untuk kembali merayakan Hari Raya Galungan secara penuh.

Baca Juga: Sediakan Ribuan Loker, Universitas Islam Bandung Gelar Unisba Career Expo 2024 Untuk Pertama Kalinya

Perayaan ini diadakan secara berkelanjutan sejak saat itu hingga sekarang, menjadi tradisi berharga yang terus dijaga dan dilestarikan oleh masyarakat Bali.

Hari Raya Galungan bukan hanya sebuah perayaan agama semata, tetapi juga menjadi simbol penting bagi kesatuan, kebersamaan, dan penghormatan terhadap tradisi dan leluhur yang tetap berakar kuat dalam kehidupan dan budaya masyarakat Hindu di Indonesia.

Makna di Balik Galungan
Sesuai dengan kepercayaan umat Hindu, Hari Raya Galungan bertujuan untuk memperingati kemenangan Dewa Indra dalam melawan Mayadenawa atau mewakili pertempuran antara kebaikan melawan kejahatan.

Hari Galungan Perayaan Penting Dalam Agama Hindu

Perayaan Galungan mengajarkan manusia untuk mengendalikan nafsu, terutama nafsu buruk. Dalam kepercayaan Hindu, hawa nafsu manusia terbagi menjadi tiga kala.

Kala Amangkutat (nafsu ingin berkuasa), Kala Dungulan (nafsu ingin mengambil milik orang lain), dan Kala Galungan (nafsu ingin selalu menang dengan cara apa pun).

Selain itu, Galungan juga menjadi momen untuk mengucapkan syukur kepada Yang Maha Kuasa atas semua berkat yang diberikan, termasuk terciptanya alam semesta beserta segala isinya.

Segenap Keluarga Besar INSTIKI mengucapkan selamat merayakan Hari Raya Suci Galungan. Teriring doa, semoga kita semua senantiasa diberikan kesehatan, kebahagiaan, dan perlindungan oleh Sang Hyang Widhi Wasa.***

Editor: Reno Sari

Tags

Terkini

Terpopuler