Memotret Ketupat yang Selalu Hadir di Hari Raya Idul Fitri

- 29 Maret 2024, 12:48 WIB
Memotret Ketupat yang  Selalu Hadir di Hari Raya Idul Fitri
Memotret Ketupat yang Selalu Hadir di Hari Raya Idul Fitri /ilustrasi/

Ngaku Lepat sendiri bermakna mengakui kesalahan dan Ngaku Papat memiliki arti empat tindakan yaitu lebaran, luberan, leburan, dan laburan.

Pertama, Lebaran. Berasal dari kata lebar yang artinya pintu ampunan telah terbuka lebar. Ini bermakna usai, menandakan berakhirnya waktu puasa.

Selanjutnya yaitu Luberan. Istilah ini berarti meluber atau melimpah yang menjadi simbol ajaran bersedekah untuk kaum miskin.

Pengeluaran zakat fitrah menjelang Hari Raya Idul Fitri, selain menjadi ritual wajib bagi Muslim, juga sebagai wujud kepedulian kepada sesama manusia.

Yang ketiga, Leburan yang memiliki makna habis dan melebur. Maksudnya, pada momentum Lebaran, dosa dan kesalahan akan melebur dan habis karena setiap Muslim dituntut untuk saling memaafkan satu sama lain.

Baca Juga: Jangan Sampai Ketinggalan, Bagi Lulusan SMA Kementerian BUMN Membuka Lowongan Pekerjaan

Keempat, Laburan yang berasal dari kata labur atau kapur. Kapur adalah zat yang biasa digunakan untuk penjernih air dan pemutih dinding.

Maksudnya supaya manusia selalu menjaga kesucian lahir dan batin satu sama lain.

Selain itu, Ketupat mencerminkan beragam kesalahan manusia. Hal ini bisa terlihat dari rumitnya membuat bungkusan ketupat.

Kemudian, ketupat dapat dimaknai sebagai kesucian hati. Hal ini lantaran setelah ketupat dibuka maka akan terlihat nasi putih yang mencerminkan kebersihan dan kesucian hati usai memohon ampunan dan segala kesalahan.

Halaman:

Editor: Sam Legowo


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x