Hal ini karena kepercayaan Suku Tengger bahwa tempat ini merupakan salah satu tempat yang sakral sebagai tempat pertapaan Patih gajah Mada.
Para pemangku adat biasanya membatasi jumlah warga Tengger yang mengikuti ritual ini agar para pemangku adat dan warga sekitar terus bisa menjaga kelestarian budaya lokal.
Baca Juga: Menjelang Tahun Baru Imlek, Pusat Perbelanjaan di Jakarta Dipenuhi Berbagai Ornamen Khas Imlek
Kepercayaan Warga Sekitar
Kepercayaan warga sekitar tentang mitos air terjun Madakaripura masih sangat kuat. Hal ini terlihat bagaimana cara warga sekitar untuk menjaga kearifan tempat ini.
Dipercaya tempat ini merupakan tempat yang sakral bagi patih Gajah Mada dalam menghabiskan sisa umurnya.
Merenungi apa saja yang telah diperbuat selama hidupnya. Maka muncul kepercayaan bahwa siapa saja yang mempunyai niat buruk maka akan menemui kesialan.
Begitupun dengan wisatawan yang mempunyai niat baik, maka kebaikan juga akan menghampirinya.
Selain itu warga sekitar selalu menyarankan wisatawan untuk meninggalkan lokasi air terjun sebelum pukul 14.00 WIB.