Sejarah Perceraian Pada Zaman Romawi Kuno

- 16 Januari 2024, 16:20 WIB
Sejarah Perceraian Pada Zaman Romawi Kuno
Sejarah Perceraian Pada Zaman Romawi Kuno /

Dalam hal ini, pernikahan yang baru bisa lebih menjamin keuntungan untuk mendapatkan hak istimewa di dunia Romawi dengan menghubungkan dua keluarga.

Salah satu alasan utama banyak perceraian adalah kenyataan bahwa pasangannya tidak ingin lagi menikah.

Ketika seorang laki-laki atau istri tidak melihat pasangannya sebagai istri atau suami dan tidak menyatakan keinginannya untuk tetap menikah, maka hubungan tersebut otomatis putus.

Penting untuk dicatat bahwa salah satu pihak dapat memutuskan perceraian, meskipun pasangannya tidak menerima permohonan cerai.

Satu-satunya hal yang penting adalah kenyataan bahwa pasangan tersebut ingin bercerai dan dengan demikian hubungan yang terjalin secara hukum berakhir.

Seringkali, pernyataan publik atau pernyataan tertulis sudah cukup untuk menyatakan berakhirnya sebuah pernikahan. Tidak diperlukan proses hukum atau keputusan pengadilan.

Dalam beberapa kasus, terutama jika menyangkut properti dan aset, mungkin diperlukan dokumentasi atau penyelesaian lebih lanjut, namun kurangnya prosedur hukum yang rumit membuat perceraian Romawi relatif tidak rumit.

Beberapa alasan dapat menyebabkan perceraian di sejarah Romawi kuno.

Perselingkuhan, kemandulan, atau sekadar keinginan untuk memasuki pernikahan yang lebih menguntungkan bisa menjadi alasannya.

Laki-laki mempunyai keunggulan dalam mengajukan perceraian, namun perempuan juga mempunyai hak untuk berpisah dari suaminya, terutama jika ada alasan yang dapat dibenarkan.

Halaman:

Editor: Jingga Almadea


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah