Mengenang Andi Depu, Perempuan Perkasa dari Tanah Mandar

- 27 November 2023, 11:59 WIB
Mengenang Andi Depu, Perempuan Perkasa dari Tanah Mandar
Mengenang Andi Depu, Perempuan Perkasa dari Tanah Mandar /

Melihat kondisi rakyatnya yang tidak berdaya ia pun rela meninggalkan kerajaannya dan turun bersama rakyat demi mempertahankan wilayah Tinambung dari cengkeraman mereka.

Baca Juga: Kisah Perjuangan Laksamana Malahayati, Singa Betina dari Tanah Rencong

Saat turun mempertahankan wilayah Tinambung, Andi Depu bisa leluasa pergi berjuang ke mana-mana tanpa dicurigai sebagai pejuang karena ia adalah seorang wanita.

Namun, aksinya tersebut ditentang oleh suaminya yang cenderung dekat dengan Belanda. Karena punya pemikiran yang berseberangan, keduanya pun memutuskan untuk berpisah.

Selepas bercerai dengan suaminya, Andi bersama putranya, Andi Perenrengi, bergabung dengan pergerakan rakyat Mandar dalam memerangi penjajahan. Ia memilih tinggal di rumah orang tuanya yang dijadikan sebagai markas pertahanan.

Lulusan Volkschool ini aktif di berbagai organisasi. Ia adalah penyokong utama Jong Islamieten Bond (JIB) saat membuka cabang di Mandar pada 1940 hingga memelopori Fujinkai (tentara perempuan Jepang) di Mandar pada 1944.

Selain memelopori di Jong Islamieten Bond, Andi Depu juga mendirikan organisasi KRIS Muda (Kebangkitan Rahasia Islam Muda) pada 21 Agustus 1945 yang berkembang ke sejumlah daerah di luar Mandar.

Karena pergerakannya tersebut, dia sempat ditangkap oleh tentara Netherlands Indies Civil Administration (NICA) pada Desember 1946 meski kemudian dibebaskan.

Aksinya yang paling dikenang pada masa perang revolusi adalah saat ia menolak menurunkan bendera merah putih yang berkibar di Istana Raja Balanipa di Tinambung pada pagi tanggal 28 Oktober 1945.

Saat itu Andi Depu baru saja selesai melaksanakan salat dhuha. Pengawal istana yang melihat Belanda hendak menurunkan bendera merah putih langsung mengadu pada Andi Depu.

Halaman:

Editor: Allegra


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah