Antisipasi Bahaya, Balai Taman Nasional Kelimutu Batasi Aktivitas Kunjungan Wisatawan

- 25 Mei 2024, 11:43 WIB
Antisipasi Bahaya, Balai Taman Nasional Kelimutu Batasi Aktivitas Kunjungan Wisata
Antisipasi Bahaya, Balai Taman Nasional Kelimutu Batasi Aktivitas Kunjungan Wisata /ilustrasi/

Selain itu, perluasan sebaran endapan belerang di permukaan air danau Kawah 2 menunjukkan peningkatan aktivitas sistem magmatik-hidrotermal di bawahnya.

Baca Juga: Tantangan dan Peluang Pariwisata di Banyuwangi: Menuju Pembangunan Berkelanjutan

Perubahan warna air danau kawah, sebaran belerang yang intensif, didukung peningkatan kegempaan mengindikasikan terjadi suplai magma ke permukaan.

Dengan demikian, katanya, potensi ancaman bahaya Gunung Kelimutu saat ini erupsi freatik dan magmatik yang menghasilkan lontaran material dalam radius 250 meter serta hujan abu yang dapat terjadi dengan jarak dan intensitas tergantung arah dan kecepatan angin.

Budi menyebut belum ada dampak signifikan yang terlihat dari pembatasan itu pada sektor pariwisata.

Peningkatan status ini dilakukan pada Jumat (24/5), pukul 13.00 Wita sehingga pembatasan mulai dilakukan setelah hal itu.

Namun, ia berharap, para pengunjung dan wisatawan tetap mematuhi aturan yang telah dikeluarkan untuk keselamatan bersama.

"Masyarakat diimbau bijaksana dan berhati-hati dalam berkunjung, patuhi semua imbauan yang sudah diberikan," ucapnya.

Setelah kenaikan status aktivitas vulkanik Gunung Kelimutu menjadi Level II, Badan Geologi merekomendasikan masyarakat atau pengunjung di sekitar gunung tersebut tidak berada di radius 250 meter dari tepi kawah.

Pemantauan intensif untuk mengevaluasi aktivitas gunung tetap dilakukan Badan Geologi melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.***

Halaman:

Editor: Reno Sari


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah