Pernyataan Sikap Forum Pemred PRMN terhadap Situasi di Palestina: Kami Menyebutnya Penjajah dan Genosida

- 5 November 2023, 08:03 WIB
Pernyataan Sikap Forum Pemred PRMN terhadap Situasi di Palestina: Kami Menyebutnya Penjajah dan Genosida
Pernyataan Sikap Forum Pemred PRMN terhadap Situasi di Palestina: Kami Menyebutnya Penjajah dan Genosida /ilustrasi/

Malanghits.com , Penjajahan Israel terhadap Palestina kian hari kian brutal. Terakhir, kamp pengungsi di Jabalia, tempat tinggal warga Palestina, diserang dalam dua hari berturut-turut, Selasa 31 Oktober 2023 hingga Rabu 1 November 2023.

Dalihnya, ada komandan Hamas di sana. Targetnya satu orang tetapi yang membunuh hampir 200 orang dan korban luka hampir 800 orang.

Warga Palestina yang syahid hingga Jumat 3 November 2023 mencapai 9.061 orang. Dari jumlah itu, 40 persen korban tewas adalah anak-anak yaitu 3.195 orang.

Baca Juga: Akhir Tragis Kisah Hidup Marsinah, Aktivis Buruh Perempuan yang Bersuara Lantang

Jumlah korban itu, menurut organisasi Save The Children, melampaui jumlah anak yang terjadi di zona konflik dunia setiap tahunnya, sejak 2019. Korban sebanyak itu terjadi hanya dalam tiga pekan, sejak pertempuran Israel-Hamas meletus. Jumlahnya kemungkinan bertambah karena ada 1.000 lebih anak-anak yang dilaporkan hilang di Gaza.

Gencatan senjata jangan lagi menunda
Jumlah anak-anak yang tewas di Gaza korban keganasan Israel lebih tinggi dari jumlah korban anak yang tewas akibat perang di 20 negara, dalam 3 tahun terakhir. Berdasarkan tiga laporan tahunan terakhir dari Sekretaris Jenderal PBB tentang Anak-anak dan Konflik Bersenjata, ada 2.985 anak tewas di 24 negara pada tahun 2022.

Pada tahun 2021, jumlah anak yang meninggal 2.515. Pada tahun 2020, ada 2.674 anak-anak tewas dalam konflik bersenjata di 22 negara. Sementara pada tahun 2019, ada 4.019 anak-anak terbunuh.

Baca Juga: Sejarah Awal Lahirnya Majalah Bobo di Indonesia

Direktur Save The Children, Jason Lee berkomentar, kekerasan selama tiga pekan telah menghancurkan anak-anak dari keluarga dan menghancurkan kehidupan mereka dengan sangat cepat.

Gencatan senjata adalah suatu keharusan. Oleh karena itu, sudah saatnya komunitas internasional mengutamakan kepentingan masyarakat dibandingkan politik. Maksudnya tidak berarti saat banyak anak-anak terbunuh dan terluka.

Halaman:

Editor: Allegra

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah