Network
Malanghits.com - Parkinson merupakan penyakit yang mampu menurunkan kualitas hidup penderitanya.
Pasalnya penyakit tersebut menyebabkan berbagai gejala, seperti tremor alias tubuh gemetar, kesulitan berjalan, gangguan tidur dan keseimbangan, serta masalah penciuman.
Faktanya, Parkinson menyerang sekitar 1% dari orang yang berusia 65 tahun atau lebih.
Baca Juga: Antisipasi Gangguan Penglihatan, Kenali Cara Terbaik Kendalikan Diabetes
Penyakit ini menuntut orang yang mengalaminya untuk benar-benar memperhatikan pola makan, karena berhubungan dengan efektivitas pengobatan dan tingkat keparahan gejala yang terjadi.
Ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan dalam pola makan penderita Parkinson.
Dokter spesialis gizi dari Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Prof Dr dr Mahar Mardjono, dr Ratna Putri Kurnianingsih, mengatakan, salah satunya terkait pembuatan rencana makan.
Baca Juga: Waspada Gejala TBC Pada Batuk yang Tidak Kunjung Reda
"Jadi selama pengobatan itu kan ada interaksi dengan obat. Jadi kita harus tahu kapan diberikan obat dan kapan kita memberikan proteinnya. Lalu hindari juga makan besar ketika masa off, gitu ya. Jadi saat obat lainnya itu tidak bekerja. Jadi ketika ada tremor, ada kaku atau gerakan yang melambat, jadi makan besarnya dihindari," ujar Ratna di Jakarta, Kamis (18/4/2024).
Dalam "Talkshow Kesehatan Dalam Rangka Hari Parkinson Sedunia" yang disiarkan di kanal YouTube RS tersebut, dia menyebutkan bahwa pasien Parkinson perlu porsi yang kecil namun sering, karena mereka membutuhkan waktu yang lama untuk mengonsumsi makanan besar.
