Mengenal Brown Swiss, Sapi Perah Tertua di Dunia Dari Pegunungan Alpen

- 16 April 2024, 15:23 WIB
Mengenal Brown Swiss, Sapi Perah Tertua di Dunia Dari Pegunungan Alpen
Mengenal Brown Swiss, Sapi Perah Tertua di Dunia Dari Pegunungan Alpen /ilustrasi/

Mereka memiliki tubuh kekar dan akan bertahan ketika operasi peternakan sapi perah selama banyak mengalami masa laktasi karena kakinya sehat dan ambing yang tahan lama.

Brown Swiss juga dapat beradaptasi terhadap berbagai iklim atau kondisi lingkungan yakni memiliki ketahanan terhadap suhu ekstrim.

Mereka juga bisa menghadapi cuaca panas serta bentang alam bervariasi dalam medan berbahaya.

Brown Swiss bisa memproduksi susu hingga lebih dari 200.000 pon. Susu yang mereka hasilkan bisa memproduksi keju.

Sebab, susunya mengandung sekitar 4% lemak mentega dan 3,5% protein sehingga sangat cocok untuk membuat keju.

Sapi brown Swiss pun menghasilkan 2.600 galon susu, menurut Bundesverband Rind und.

Sapi brown Swiss bisa menghasilkan setidaknya 8.000-10.000 kg susu per tahun dengan kandungan lemak/protein dengan total minimal 8%.

Herdbook atau buku ternak mencatat rata-rata kinerja sapi adalah sekitar 7.700 kg susu dengan kandungan lemak 4,18% dan proteinnya sebanyak 3,57%.

Apni kheti menerangkan, ada sedikit tips merawat sapi brown Swiss. Siapkan tempat menaung untuk melindungi mereka dari hujan lebat, sinar matahari terik, hujan salju dan embun beku.

Sediakan ruang makan yang lebar agar mereka bisa mencari makan dengan mudah. Beri sapi ini jagung, kulit kacang tanah, kulit biji kapas, kulit wijen, tapioka, bawang putih, rumput, jerami, gandum dan tebu. 

Halaman:

Editor: Allegra


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah