Mengenal keunikan Slug, Siput Bugil Musuh Para Petani

24 April 2024, 12:34 WIB
Mengenal keunikan Slug, Siput Bugil Musuh Para Petani /ilustrasi/

Malanghits.com - Siput telanjang atau siput bugil atau dalam bahasa inggrisnya slug adalah nama umum untuk moluska gastropoda terestrial yang tampaknya tidak bercangkang.

Kata siput telanjang juga sering digunakan sebagai bagian dari nama umum moluska gastropoda yang tidak memiliki cangkang, cangkang yang sangat kecil, atau hanya cangkang internal kecil.

Khususnya siput laut dan siput semi (ini berbeda dengan nama umum siput), ini berlaku untuk gastropoda yang memiliki cangkang melingkar yang cukup besar sehingga mereka dapat sepenuhnya menarik kembali bagian lunaknya ke dalamnya).

Baca Juga: Lintah, Kelompok Hewan Dalam Keluarga Cacing Beruas yang Memiliki Alat Pengisap Darah

Berbagai keluarga taksonomi siput telanjang merupakan bagian dari beberapa garis keturunan evolusioner yang sangat berbeda, yang juga mencakup siput.

Dengan demikian, berbagai keluarga siput telanjang tidak terkait erat, meskipun ada kemiripan yang dangkal dalam bentuk tubuh secara keseluruhan.

Kondisi tanpa cangkang telah muncul berkali-kali secara independen sebagai contoh evolusi konvergen, dan dengan demikian kategori "siput telanjang" adalah polifiletik.

Baca Juga: Mengenal Beberapa Jenis Ular Berbahaya yang Hidup di Persawahan dan Patut Diwaspadai

Sebenarnya cangkang yang dimiliki slug sangat tereduksi dan menjadi kecil. Memiliki bentuk kecil dan lunak membuat slug sering disamakan dengan lintah.

Hal ini tentunya sangat berbeda, slug memiliki dua antena pada kepalanya dan bentuk sedikit berbeda dengan lintah.

Slug memiliki garis yang berwarna kontras dari tubuh lainnya. Saat coba disentuh tekstur badan keduanya juga berbeda di mana lintah lebih lunak daripada slug.

Baca Juga: Kura-Kura Matahari, Satwa Asli Indonesia yang Unik dan Langka

Hewan yang termasuk dalam jenis invertebrata ini memiliki organ reproduksi jantan dan betina.

Ia dapat kawin dengan individu lain untuk bereproduksi namun bisa pula melakukan self-fertilize dalam keadaan tertentu.

Saat slug menemukan pasangan kawinnya mereka akan melingkari satu sama lain yang bertujuan untuk pertukaran sperma melalui alat kelamin.

Sejumlah telur akan diletakkan dalam lubang tanah atau tempat lain seperti batang kayu yang lapuk. slug senang dengan tempat yang lembap.

Anatomi slug tidak jauh berbeda dengan siput lainnya yakni memiliki dua pasang tentakel pada kepala bagian atas yang menjadi sensor cahaya dan bagian bawah sebagai indra penciuman.

Jika mendapat rangsangan antena pada slug akan mengkerut sejurus dengan badannya.

Pada bagian belakang kepala terdapat mantel dan di bawahnya dapat ditemukan lubang kelamin dan anus. Di dalam mantel pada beberapa spesies terdapat cangkang yang sangat kecil dan berbentuk agak datar.

Lendir yang terdapat pada slug berakibat dari komposisi tubuh yang sebagian besar terdiri dari air, jaringan lunaknya rentan terhadap kondisi kering sehingga membutuhkan produksi lendir untuk bertahan hidup.

Mereka menghasilkan dua jenis lendir yakni encer dan kental serta lengket.

Saat slug bergerak ia akan menghasilkan lendir dan apabila merayap di atas sesuatu benda yang berwarna akan meninggalkan jejak berupa warna putih mengikuti pergerakan slug.

Kedua jenis lendir di atas bersifat higroskopis atau mampu menarik molekul air dari lingkungan sekitar.

Saat menghadapi kondisi terancam slug akan melakukan aksi perlindungan diri yakni mengubah tubuhnya menjadi lebih keras dan padat yang membuat predator kesulitan menangkap slug.

Selain itu lendir yang dihasilkan dan melapisi tubuhnya memiliki rasa yang tidak disukai predator.

Predator yang menjadi musuh slug di antaranya adalah katak, kodok, ular, landak, salamander, kura-kura, manusia, sejumlah burung hingga serangga.

Golongan siput ini menjadi hama yang sudah terkenal berbahaya bagi manusia dan kepentingannya yakni tumbuhan.

Mereka akan memakan daun pada sayuran dan buah sebelum panen yang mengakibatkan kerugian dan menjadikannya rentan pada pembusukan.

Tidak semua jenis slug berpotensi mengganggu kelangsungan hidup pertanian, tiga jenis siput telanjang yang banyak merusak yaitu Deroceras laeve, Parmarion pupillaris, dan Filicaulis bleekeri.

Meski begitu jenis lainnya juga patut diwaspadai saat populasinya mulai tinggi. Ternyata jenis siput tanpa cangkang ini sangat unik dan memiliki fakta-fakta menarik.

Meski memiliki ukuran tubuh mungil namun kehadirannya cukup menjadi perhatian agar tidak menyebabkan kerusakan pada tanaman dan selalu jaga kebersihan ruangan untuk menghindari slug masuk rumah.***

 

Editor: Sam Legowo

Tags

Terkini

Terpopuler