Area vak tersebut bisa diakses pengunjung dengan melintasi jembatan kayu sepanjang 650 meter.
Tak hanya sebagai kawasan konservasi, kawasan KRM Surabaya juga dapat dimanfaatkan sebagai wisata edukasi pada pengunjung terhadap pentingnya ekosistem mangrove bagi kehidupan.
Apalagi seperempat luasan mangrove di dunia berada di Indonesia. Mangrove menjadi pelindung bagi ekosistem yang ada di pesisir.
Produksi dan kelestarian ikan tangkap dan budidaya sangat tergantung pada keutuhan mangrove.
Baca Juga: Pementasan Kolosal Sendratari Meras Gandrung, Atraksi Seni dan Budaya Wisata Banyuwangi
Tak hanya itu, kayu hasil tebangan hutan mangrove telah lama digunakan sebagai bahan baku arang yang dikenal dengan istilah bioenergy.
Selain itu, mangrove juga memiliki peran melakukan pembersihan air berbagai pencemar termasuk logam berat (bioremediation).
Ekosistem mangrove dipercaya dapat menjadi penyaring alami yang membebaskan badan air dari kontaminasi senyawa berbahaya dan tidak aman bagi kesehatan manusia dan biota lainnya.
Sejak diresmikan pada Juli lalu, kunjungan ke KRM Surabaya terus mengalami peningkatan.