Kisah Tragis Anne Boleyn, Figur yang Sangat Penting Dalam Sejarah Inggris

- 2 Juli 2024, 14:12 WIB
Kisah Tragis Anne Boleyn, Figur yang Sangat Penting Dalam Sejarah Inggris
Kisah Tragis Anne Boleyn, Figur yang Sangat Penting Dalam Sejarah Inggris /ilustrasi/

Malanghits.com - Anne Boleyn, lahir sekitar tahun 1501 dan meninggal pada tanggal 19 Mei 1536, merupakan figur yang sangat penting dalam sejarah Inggris.

Anne Boleyn adalah Permaisuri Raja Inggris Henry VIII dari tahun 1533 hingga 1536 sebagai istri kedua Raja Henry VIII.

Ia dikenal karena perannya dalam Reformasi Inggris yang mengarah pada perpisahan Gereja Inggris dari Gereja Katolik Roma.

Baca Juga: Sejarah Tragis Hidup Mary Stuart, Ratu Skotlandia yang Penuh Kontroversi

Anne Boleyn lahir di keluarga bangsawan, dan sebelum menjadi permaisuri, ia telah menjadi selir Raja Henry VIII.

Kehadiran Anne Boleyn dalam kehidupan Henry VIII menjadi pemicu bagi tuduhan pengkhianatan terhadap Ratu sebelumnya, Catherine of Aragon.

Henry VIII memutuskan untuk menceraikan Catherine dan memulai proses perceraian yang mengarah pada perpecahan dengan Gereja Katolik Roma.

Baca Juga: Sejarah Awal Penemuan Antibiotik Penisilin

Pernikahan Henry VIII dengan Anne Boleyn tidak hanya membawa perubahan besar dalam kehidupan pribadi Henry VIII, tetapi juga berdampak besar pada sejarah agama dan politik Inggris.

Anne Boleyn adalah ibu dari Ratu Elizabeth I, yang kemudian menjadi salah satu penguasa terbesar dalam sejarah Inggris.

Namun, keberadaan Anne Boleyn di tengah kekuasaan Henry VIII juga memicu intrik politik dan tuduhan pengkhianatan.

Baca Juga: Sejarah Meletusnya Gunung Semeru Jawa Timur

Pada tahun 1536, Anne Boleyn dijatuhi hukuman mati dengan tuduhan pengkhianatan dan perselingkuhan. Ia dieksekusi dengan cara dipenggal kepala pada 19 Mei 1536.

Sebagai tokoh sentral dalam pergolakan politik dan agama pada abad ke-16 di Inggris, Anne Boleyn tetap menjadi sosok yang dikenang dalam sejarah sebagai permaisuri yang kontroversial dengan pengaruh yang mendalam pada masa pemerintahan Henry VIII dan peristiwa Reformasi Inggris.***

Editor: Jingga Almadea


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah