Sejarah Tradisi Jenang Safar, Simbol Rasa Syukur Kepada Tuhan Yang Maha Esa

- 17 Januari 2024, 13:25 WIB
Sejarah Tradisi Jenang Safar, Simbol Rasa Syukur Kepada Tuhan Yang Maha Esa
Sejarah Tradisi Jenang Safar, Simbol Rasa Syukur Kepada Tuhan Yang Maha Esa /

Malanghits.com, Salah satu kuliner tradisional yang terkait erat dengan tradisi masyarakat Jawa adalah membuat dan menyajikan jenang sapar.

Jenang sapar atau jenang candil merupakan sebuah kudapan manis yang mempunyai sejarah yang panjang.

Jenang ini sarat akan filosofi yang terkandung. Sehingga jenang sapar ini selalu ada disaat hajatan yang dilakukan di Jawa Timur.

Baca Juga: Menelusuri Jejak Sejarah Tradisi Pergowokan di Jawa, Tradisi Tabu yang Hilang di Telan Zaman

Jenang sapar adalah makanan yang disajikan khusus untuk menyambut Bulan Sapar dalam kalender Jawa atau disebut Bulan Safar dalam kalender Hijriyah.

Tradisi membuat jenang sapar sudah dilakukan masyarakat Jawa secara turun temurun.

Sajian jenang sapar mirip dengan bubur dengan rasa manis dan gurih, yang biasanya terdiri dari jenang grendul, jenang sumsum, dan jenang ketan hitam atau jenang mutiara.

Baca Juga: Sejarah Perceraian Pada Zaman Romawi Kuno

Tradisi ini banyak ditemukan di Pulau Jawa dan Pulau Madura, yang menurut cerita-cerita lawas telah ada sejak sebelum masa kemerdekaan.

Makna Jenang Sapar

Halaman:

Editor: Allegra


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah