Berstatus Level II, Badan Geologi Imbau Masyarakat Waspada Peningkatan Aktivitas Kegempaan Gunung Slamet

- 11 Mei 2024, 13:47 WIB
Berstatus Waspada, Badan Geologi Imbau Masyarakat Waspada Peningkatan Aktivitas Kegempaan Gunung Slamet
Berstatus Waspada, Badan Geologi Imbau Masyarakat Waspada Peningkatan Aktivitas Kegempaan Gunung Slamet /ilustrasi/

Pada 16 sampai 30 April 2024, Badan Geologi merekam 701 kali gempa hembusan, 1 kali gempa terasa, 8 kali gempa tektonik jauh, dan gempa tremor menerus dengan amplitudo dominan 0,5 milimeter.

Baca Juga: Dalam Rangka Peluasan Areal Tanam Diwilayah Desa Binaan, Babinsa Lakukan Pendampingan Pengelolahan Lahan

Kemudian, periode pengamatan 1 hingga 9 Mei 2024 tercatat ada 902 gempa hembusan, 15 kali gempa vulkanik dalam, 3 kali gempa tektonik jauh.

Dan gempa tremor menerus dengan amplitudo 0,5 sampai 3 milimeter (dominan 1 milimeter).

Kegiatan pemantauan deformasi menggunakan electronic distance measurement menunjukkan fluktuasi memendek-memanjang yang cenderung stabil dengan perubahan jarak relatif kecil.

Pada 1-10 Mei 2024 tidak teramati adanya perubahan hasil pengukuran jarak miring yang signifikan.

Badan Geologi melakukan pemantauan deformasi dengan menggunakan tiltmeter di Stasiun Cilik yang berada pada elevasi 1.500 meter di atas permukaan laut (mdpl), Stasiun Bambangan pada elevasi 1.875 mdpl, dan Stasiun Sawangan pada elevasi 2.000 mdpl.

Pada periode 1-10 Mei 2024 pemantauan deformasi tiltmeter Gunung Slamet dari Stasiun Sawangan menunjukkan pola relatif meningkat pada komponen Y (radial).

Wafid memaparkan bahwa hasil pengamatan data-data pemantauan menunjukkan adanya peningkatan tekanan di bawah tubuh Gunung Slamet yang dapat memicu munculnya gempa-gempa dangkal maupun terjadinya erupsi.

Potensi ancaman bahaya saat ini adalah erupsi freatik maupun magmatik yang dapat menghasilkan lontaran material pijar yang melanda daerah di sekitar puncak di dalam radius 2 kilometer.

Halaman:

Editor: Allegra


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah