Diduga Keracunan Takjil, Puluhan Warga Ciparay Bandung Mengeluh Mual dan Muntah

- 24 Maret 2024, 15:43 WIB
Diduga Keracunan Takjil, Puluhan Warga Ciparay Bandung Mengeluh Mual dan Muntah
Diduga Keracunan Takjil, Puluhan Warga Ciparay Bandung Mengeluh Mual dan Muntah /ilustrasi/

Malanghits.com - Puluhan warga Desa Manggungharja, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung berdatangan ke puskesmas Ciparay, Sabtu (23/3/24).

Puluhan warga tersebut mengeluhkan sakit panas, mencret, mual, dan pusing diduga mengalami keracunan akibat mengkonsumsi takjil saat berbuka puasa.

Kepala Puskesmas Ciparay DTP Dadan Permana mengatakan 23 orang warga yang diduga mengalami keracunan takjil datang ke puskesmas sejak Sabtu (23/3/2024) sore hingga Ahad (24/3/2024) dini hari.

Baca Juga: Jangan Khawatir, Dishub DKI Siapkan Cadangan 150 Bus Program Mudik Gratis

"Terdata di puskesmas dan ada yang ada di klinik total 23 kasus yang tercatat. Mereka keluhannya panas, mencret, mual, sakit kepala," ujar Dadan saat dihubungi wartawan, Ahad (24/3/2024).

Dadan mengatakan jumlah tersebut diperkirakan dapat bertambah sebab sebagian warga lainnya yang mengeluhkan sakit masih berdatangan ke puskesmas.

"Mereka datang per keluarga karena curiga minumnya sekeluarga. Misal sore (kemarin) pukul 15.00 WIB ada beberapa orang tiga orang, empat orang. Rata rata sekeluarga," kata dia.

Baca Juga: Komunitas Pengusaha Muda Bagikan Ratusan Sembako ke Warga Tak Mampu

Ia mengungkapkan belum dapat memastikan penyebab 23 orang warga mengalami keracunan. Namun, informasi dari pasien dan masyarakat karena meminum es kelapa saat berbuka pada Jumat (22/3/2024).

"Dugaan sementara dari hasil kita belum kaji ke lapangan tapi dari hasil informasi saja dari pasien atau masyarakat (es kelapa), diduga itu takjil," katanya.

Menurut Dadan, mayoritas warga yang datang ke puskesmas masih dilakukan obeservasi dan sebagian telah pulang ke rumah.

Baca Juga: BPBD Jatim Ungkap Dampak Gempa Tuban M 6,5 Belasan Bangunan Rusak Berat

Apabila observasi setelah enam jam masih terdapat keluhan maka dapat dirujuk ke rumah sakit.

"Saya belum ada datanya (yang dirawat) karena pagi ini kita mau memutuskan mengkaji mana yang harus dirawat. Mudah-mudahan gak nambah," katanya.

Dadan mengimbau masyarakat yang hendak mengkonsumsi makanan dan minuman apalagi saat bulan puasa Ramadhan harus dipastikan sehat, bergizi dan aman dari zat berbahaya.

"Penyuluhan kita lakukan semua sekolah, Qadarullah ada makanan (kasus dugaan keracunan) sekarang masyarakat harus waspada jajanan di luar," kata dia.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung dr Yuli Irnawaty mengatakan petugas kesehatan tengah melakukan observasi terhadap pasien yang diduga mengalami keracunan akibat konsumsi takjil.

Pasien, ia menuturkan terus berdatangan ke Puskesmas.

"Hari ini sedang diobservasi lagi, didata dulu dipisahin yang kira-kira bukan sakit biasa karena makanan takjil atau apa," katanya.***

Editor: Allegra


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah