Waduh, Petugas Patroli Jalan Tol Kunciran – Serpong Tertangkap Basah Diduga Tidur Saat Jam Kerja

2 Mei 2024, 04:31 WIB
Waduh, Petugas Patroli Jalan Tol Kunciran – Serpong Tertangkap Basah Diduga Tidur Saat Jam Kerja /ilustrasi-Malanghits.com/

Malanghits.com - Setidaknya dua petugas patroli ruas tol Kunciran – Serpong tertangkap basah ketika tidur pada saat jam kerja.

Keduanya tidur di dalam mobil dinas patroli yang mesinnya dihidupkan. Mereka tidur dengan AC mobil yang dinyalakan dan lampu hazard yang dihidupkan, guna menandakan seolah-olah mereka sedang bertugas siaga di bahu jalan tol.

Manajer PT Jasa Marga Tollroad Operator (JMTO) yang bertugas di Area II Jakarta Outer Ring Road (JORR), Kaswa Suta, Selasa (30/4) pagi menemukan dua orang petugas patroli jalan tol yang tidur dalam mobil pada saat menjalankan tugas.

Baca Juga: Jelang Pagelaran Festival Gunung Slamet 2024, Dinporapar Purbalingga Mulai Siapkan Homestay Bagi Wisatawan

Kedua petugas patroli tersebut memarkir mobil di kawasan jalan tol yang dikuasai oleh badan usaha jalan tol (BUJT) PT Marga Trans Nusantara (MTN).

Kesiagaan

Pihak MTN mengelola ruas Kunciran – Serpong yang panjangnya 11,2 km. Direktur Utama PT MTN, Oemi Vierta Moerdika, dalam acara buka puasa bersama dengan segenap kerabat kerja perusahaannya di Jelupang (Tangerang Selatan) tahun 2023 silam, pernah mempertanyakan kesiagaan para petugas patroli jalan tol.

Dirut PT MTN ketika itu mengungkapkan banyaknya kehilangan kabel maupun perangkat dan marka jalan.

Ia juga mempersoalkan tanah-tanah kosong di pinggir tol atau ruang milik jalan tol (rumija), yang dikuasai pihak lain dan dijadikan lahan usaha.

Baca Juga: Terdampak Letusan Gunung Ruang, Bandara Internasional Sam Ratulangi Kembali Ditutup Sementara

Oemi ketika itu mempertanyakan frekuensi patroli di jalan tol Kunciran-Serpong. Ternyata, sampai setahun setelah ia mempertanyakan kesiagaan petugas patroli, masih ada yang kedapatan tertidur pada saat bertugas.

Jasa Pengoperasian

Jalan tol Kunciran-Serpong dikelola oleh PT MTN selaku BUJT. Dalam pengoperaiannya, PT MTN menggunakan jasa PT JMTO.

Sejauh ini, PT JMTO menangani layanan di gerbang tol, patroli dan kegiatan administratifnya.
Sejumlah pekerjaan lain, misalnya pertolongan pada kecelakaan (rescue) dan perawatan korban kecelakaan (medis), penderekan mobil di jalan tol, kebersihan maupun keamanan disub-kontrakkan kepada pihak lain dengan berinduk kepada JMTO.

Kaswa Suta bertugas sebagai Manajer JMTO di JORR Area II belum genap setahun. Ia berusaha membenahi berbagai kekurangan manajer sebelumnya.

Baca Juga: Polda Banten Gelar Patroli Siber Antisipasi Judi Online Jelang Pertandingan Semifinal Piala Asia 2024

Kaswa terlalu bersemangat, sehingga dia sering menugasi para staf administrasi di luar jam kerja kantor. “Padahal, dia membiarkan senior officer administrasi hanya masuk kerja beberapa hari dalam sebulan,” tutur salah satu staf yang bertugas di Parigi (Tangerang Selatan).

Pengelolaan SDM

Pengelolaan sumberdaya manusia (SDM) di lingkungan PT JMTO memang masih belum tertata dengan baik.

Para pejabat Human Resource Capital (HRC) yang mengelola SDM PT JMTO lebih menerapkan manajemen berdasarkan ‘titipan’ serta ‘like and dislike’.

Sejumlah karyawan menuturkan dirinya masih menjadi karyawan kontrak walau sudah bekerja bertahun-tahun dan mengalami beberapa perpanjangan kontrak.

Ada juga karyawan yang sudah berkali-kali itu ujian kenaikan pangkat tapi tidak lolos, padahal karyawan lain yang kualifikasinya lebih rendah bisa naik pangkat.

Sementara itu, ada juga karyawan kontrak yang diberi kesempatan naik ke jenjang karir supervisor.

“Kalau tidak punya hubungan baik dengan petinggi JMTO atau bukan titipan dari pihak PT Jasa Marga, tidak mudah mendapat jenjang karir yang lebih tinggi,” tutur salah seorang karyawan JMTO. Belum diperoleh keterangan lebih lanjut tentang saksi kepada kedua petugas patroli yang tidur pada jam kerja itu. Kebetulan, petugas patroli itu cukup dekat dengan atasannya. (Tim Liputan)

Editor: Sam Legowo

Tags

Terkini

Terpopuler