Ayah 100 Persen Dukung Kamu Berdua Anak-Ku dan Lanjutkan Program yang Sudah Berjalan

- 26 Oktober 2023, 04:27 WIB
Ayah 100 Persen Dukung Kamu Berdua Anak ku dan Jangan Lupa Lanjutkan Program Pemerintahan Jokowi
Ayah 100 Persen Dukung Kamu Berdua Anak ku dan Jangan Lupa Lanjutkan Program Pemerintahan Jokowi /ilustrasi-malanghits.com/

Mirip dengan yang dilakukan Jokowi, janji Gibran berupa beragam kartu. Selain kartu-kartu yang sudah dijalankan pemerintahan saat ini, Gibran menawarkan kartu anak sehat, kartu Indonesia sehat lansia, kredit startup milenial, dan dana abadi pesantren.

Baca Juga: Canda Prabowo ke Kaesang, Kalau Adiknya Nggak Dukung Sang Kakak Kebangetan

Tidak ada yang keliru jika Gibran mengeklaim program bapaknya, dan sah saja sebagai anak presiden menganggap program Jokowi berjalan sukses. Sebuah cerminan dari demokrasi anak presiden, bahwa munculnya Gibran dalam kontestasi pilpres kali ini menjadi representasi politik Jokowi yang kini masih menjabat presiden.

Presiden yang tentu diharapkan netral berada di atas semua kepentingan politik praktis. Tidak hanya Gibran, putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep yang menjabat Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) membawa partainya untuk mendukung kandidasi sang kakak. Situasi yang semakin menunjukkan preferensi politik Jokowi.

Belum lagi sejumlah pembantu Presiden yang terlihat batang hidungnya saat deklarasi pasangan Prabowo-Gibran. Sebut saja para ketua umum parpol Koalisi Indonesia Maju yang juga menjadi menteri, Airlangga Hartarto dan Zulkifli Hasan.

Baca Juga: Generasi Milenial Harus Tahu Gaya Hidup Sehat Untuk Mengurangi Risiko Depresi

Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor dan Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) Raja Juli Antoni serta dua anggota Dewan Pertimbangan Presiden turut muncul saat deklarasi.

Belum lagi Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia yang disebut sebagai Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional Prabowo-Gibran, bahkan Ketua TPN Prabowo-Gibran, yakni Rosan Roeslani yang baru saja mundur dari posisi wamen BUMN 24 Oktober lalu.

Tentu publik berharap langkah Roslan bisa diikuti siapa pun yang terlibat dalam proses pemenangan kontestasi untuk melepaskan jabatan di pemerintahan. Jangan hanya karena undang-undang membolehkan, menafikan aspek kepantasan. Hal itu penting untuk menjaga agar tidak muncul spekulasi-spekulasi liar terkait dengan keberpihakan negara/pemerintah.

Baca Juga: Putra Bangsa yang Dijuluki Peluru Tak Terkendali Kelahiran Madura Resmi Menjadi Bakal Cawapres 2024

Halaman:

Editor: Allegra


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah