Lebih Baik Hidup Sehari Sebagai Macan, dari Pada Hidup Seratus Tahun Sebagai Domba

- 28 Oktober 2023, 10:49 WIB
Komisaris Besar Polisi (KOMBES) Budi Hermanto
Komisaris Besar Polisi (KOMBES) Budi Hermanto /ilustrasi-malanghits.com/

Dalam setiap kepemimpinannya, AKBP Budi Hermanto selalu mengusung semboyan untuk mencegah arogansi di lingkup kepolisian, yang berbunyi “Jika Jadi Pempimpin Belum Bisa Mensejahterakan Anak Buah, Jangan Membebani Anak Buah.”

Tidak Sampai disini, kasus penangkapan Wahyu Kenzo alias Crazy Rich Surabaya terkait dugaan kasus penipuan robot trading Auto Trade Gold (ATG) yang dikelola PT Pansaky Berdikari menjadi trending topic di sejumlah media dan menjadi pembicaraan hangat di masyarakat.

Wahyu Kenzo dikenal sebagai orang yang dekat dengan sejumlah pejabat dan kebal hukum, bergaya sultan, hidup glamor, hedon, dan serba mewah. Ke manapun dia beranjak, selalu dikawal dan dijaga ketat preman-premannya. Namun Sultan Surabaya itu tak berkutik saat kedatangan pasukan Korps Bhayangkara dari Polresta Malang Kota untuk mempertanggungjawabkan kejahatannta.

Baca Juga: Mengenal Kuliner Khas Kota Medan Belut Sambal Tumis Irsan Kecombrang

Wahyu diduga menipu hingga 25.000 orang dari berbagai macam kewarganegaraan, baik dari Indonesia hingga luar negeri, seperti Amerika, Rusia dan Prancis, dengan total kerugian Rp 9 triliun.

Di balik penangkapan dan pengungkapan Wahyu Kenzo, adalah pimpinan tertinggi Polresta Malang Kota, Kombes Pol Budi Hermanto, yang dijuluki "polisi sat set".

Kami angkat topi dan memberikan apresiasi sebesar-besarnya kepada Bapak Kapolresta Malang Kota Kombes Budi Hermanto dan jajarannya berhasil menangkap mengungkap kejahatan penipuan yang dilakukan WK (Wahyu Kenzo).

Baca Juga: Wow! Cacing Tanah Bisa Menghasilkan Keuntungan Besar

Menjabat sebagai Kapolresta Malang Kota pada Juni 2021 sejumlah peristiwa besar di wilayah hukum Kota Malang berhasil ditanganinya. Mulai dari pengungkapan kasus pembunuhan, penipuan, penyerangan kantor Arema FC, sampai kasus narkoba dengan barang bukti puluhan kilogram.

Pascakejadian tragedi Stadion Kanjuruhan Sabtu kelabu 1 Oktober 2022 yang menyebabkan 135 suporter meninggal dunia, Buher bersama seluruh anggotanya melakukan sujud massal meminta maaf yang terdalam kepada korban dan keluarga, serta seluruh Aremania dan Aremanita.

Halaman:

Editor: Sam Legowo


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah