Hal ini akan menghentikan tubuh untuk membuat sel darah putih yang normal dan berguna untuk melawan infeksi.
Baca Juga: Beragam Manfaat Air Lemon yang Baik Untuk Kesehatan
Pada percobaan dengan tikus di laboratorium, tim ilmuwan menemukan bahwa pada penyakit leukemia dan kanker darah lainnya, hanya satu salinan gen TET2 yang diubah.
Vitamin C dosis tinggi yang disuntikkan secara intravena diharapkan dapat mengkompensasi cacat pada salinan gen ini, dan menguatkan salinan gen yang masih normal.
Menurut tim ilmuwan, istilah yang tepat untuk menjelaskan hal ini adalah demetilasi DNA. Proses ini akan memberi pesan kepada sel batang untuk “matang”. Terbukti proses ini dapat menghentikan sel kanker leukemia.
Dalam percobaan ini, tim ilmuwan juga berhasil menemukan fakta bahwa kombinasi vitamin C dengan sejenis obat antikanker yang dinamakan PARP inhibitor terbukti sangat efektif dalam mencegah sel kanker leukemia untuk pulih kembali.
PARP inhibitor adalah jenis obat antikanker yang bekerja dengan cara menghambat perbaikan DNA sel kanker sehingga mematikan sel kanker.