Obesitas Pada Anak Dapat Memicu Komplikasi Penyakit Kenali Ciri-Ciri dan Penyebabnya

18 Mei 2024, 13:57 WIB
Obesitas Pada Anak Dapat Memicu Komplikasi Penyakit Kenali Ciri-Ciri dan Penyebabnya /ilustrasi/

Malanghits.com - Obesitas adalah salah satu masalah kesehatan yang dapat memicu penyakit kronis sampai mengikis kepercayaan dini buah hati.

Penyebab obesitas utamanya karena ketidakseimbangan asupan sumber energi yang masuk ke tubuh dengan jumlah energi yang dibakar atau dikeluarkan.

Obesitas tidak hanya bisa mengancam orang dewasa saja tetapi juga bisa terjadi pada anak-anak.

Baca Juga: Mengenal Diabetes Pada Anak, Orangtua Wajib Tahu Gejala Awalnya

Sebagai orang tua pasti bahagia melihat buah hatinya bertubuh gemuk. Memiliki tubuh gemuk di masa kecil kerap dianggap sehat karena berarti memiliki nafsu makan yang cenderung tinggi.

Namun sebenarnya, tubuh gemuk bisa dikategorikan sebagai obesitas pada anak dan berisiko mengalami komplikasi penyakit.

Ciri-ciri obesitas pada anak

Baca Juga: Cegah Kanker Hati Dengan Vaksinasi Hepatitis B

Beberapa ciri yang seringkali dikaitkan dengan obesitas pada anak, yaitu:

- Wajah berbentuk bulat, pipi tembam, dan bahu rangkap
- Leher relatif pendek
- Pada anak perempuan, usia kurang dari 9 tahun sudah mengalami menstruasi
- Pada anak laki-laki, dada membusung dan payudara sedikit membesar, serta penis mengecil (tertutup oleh timbunan lemak)
- Perut buncit
- Kedua pangkal paha bagian dalam saling menempel dan bergesekan

Penyebab obesitas pada anak

1. Konsumsi makanan tidak sehat

Penyebab obesitas pada anak yang pertama adalah kebiasaan sering mengonsumsi makanan tidak sehat dan cepat saji, seperti burger, pizza, nugget, dan sosis (fast food), makanan tinggi lemak jenuh dan gula, hingga minuman botolan.

Anak-anak menyukai makanan jenis ini karena rasanya yang lezat dan manis, sehingga peran orang tua sangat penting untuk membatasi anak-anak dalam mengonsumsi makanan tidak sehat.

2. Jarang bergerak

Selain itu, kurangnya aktivitas atau jarang bergerak juga memicu anak terkena obesitas.

Kalori dari makanan yang dikonsumsi memiliki jumlah yang lebih banyak daripada jumlah kalori yang dibakar. Hasilnya, kalori tersebut berubah menjadi jaringan lemak yang menumpuk dalam tubuh.

3. Keluarga dengan riwayat obesitas

Faktor genetik dapat memengaruhi obesitas pada anak. Seorang anak yang lahir dari keluarga dengan riwayat obesitas memiliki potensi lebih tinggi mengalami kelebihan berat badan.

Fakta ini juga kemungkinan besar didukung dengan kebiasaan mengonsumsi makanan tidak sehat dan kurang berolahraga.

4. Psikologis anak

Anak-anak memiliki emosi yang mungkin tidak stabil. Dengan tiba-tiba, mereka bisa saja merasa bosan, sedih, atau menampilkan berbagai emosi negatif lainnya.

Sebagai pelampiasan, mereka akan memilih makanan cepat saji, minuman manis, dan berbagai asupan tidak sehat lainnya.

5. Faktor sosial ekonomi

Bagi anak-anak yang terlahir dari keluarga dengan kondisi sosial ekonomi menengah ke bawah akan cenderung mengonsumsi makanan tidak sehat.

Hal ini dikarenakan orang tua yang sibuk bekerja dari hari ke hari yang mengakibatkan tidak punya waktu cukup untuk memerhatikan makanan dengan gizi seimbang.

Penanganan obesitas pada anak

1. Pengaturan asupan makan anak obesitas

Sebagai orang tua, kamu bisa mengajak buah hati untuk melakukan konsultasi ke dokter gizi untuk menentukan pilihan makanan yang sesuai dengan kebutuhan anak.

Dokter akan memberikan saran terbaik dalam pembatasan asupan kalori. Cara ini merupakan salah satu langkah yang dapat ditempuh untuk mengatasi obesitas yang terjadi.

Selain itu, kamu juga perlu lebih disiplin terhadap buah hati dalam menerapkan saran yang telah diberikan oleh dokter.

2. Pengaturan aktivitas fisik pada anak dengan obesitas

Selain mengatur dan mengontrol asupan harian, anak dengan obesitas sebaiknya meningkatkan aktivitas fisik seperti berolahraga.

Sebagai orang tua kamu dapat mengajaknya berjalan dan berspeda berkeliling rumah. Kamu juga bisa mendukungnya untuk melakukan olahraga hobi seperti sepak bola, basket, renang, ataupun juga bela diri.***

 

Editor: Reno Sari

Tags

Terkini

Terpopuler