Tradisi Tak Pernah Hilang, Lebaran Beli Baju Baru

- 29 Maret 2024, 12:37 WIB
Tradisi Tak Pernah Hilang, Lebaran Beli Baju Baru
Tradisi Tak Pernah Hilang, Lebaran Beli Baju Baru /ilustrasi/

Hal ini tercatat pada surat yang ditulis penasihat urusan pribumi untuk pemerintah kolonial Belanda, Snouck Hurgronje kepada Direktur Pemerintahan Dalam Negeri 20 April 1904.

Baca Juga: InJourney Siapkan Sejumlah Promo Menarik Dalam Menyambut Lebaran 2024

Surat-surat tersebut kemudian dibukukan dalam ‘Nasihat-Nasihat Snouck Hurgronje Semasa Kepegawaiannya di Pemerintah Hindia Belanda 1889–1939 Jilid IV’.

Dalam suratnya, Snouck menjelaskan bagaimana cara masyarakat memperingati hari raya Idulfitri seperti memakan hidangan khusus, melakukan silaturahmi antar sanak saudara, membeli baju baru, dan lainnya.

Selain itu, Snouck dalam buku berjudul ‘Islam di Hindia Belanda’ menyebutkan bahwa tradisi mengenakan baju baru saat hari raya mirip dengan kebiasaan di Eropa saat merayakan tahun baru.

Baca Juga: Antisipasi Lonjakan Penumpang, KAI Operasikan Puluhan KA Tambahan Saat Libur Panjang Akhir Maret

“Kebiasaan saling bertamu pada hari pertama bulan kesepuluh dengan mengenakan pakaian serba baru mengingatkan kita pada perayaan tahun baru Eropa,” terang Snouck.

Seiring berjalannya waktu, kebiasaan ini pun dikritik oleh dua pejabat kolonial di masa itu, yakni Steinmetz dari Residen Semarang dan De Wol pejabat Hindia Belanda.

Mereka beranggapan bahwa tradisi membeli baju baru merupakan sumber bencana ekonomi, karena ada beberapa pihak yang diduga ‘memakan’ dana pemerintah untuk merayakannya.

Baca Juga: InJourney Siapkan Sejumlah Promo Menarik Dalam Menyambut Lebaran 2024

Halaman:

Editor: Sam Legowo


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x