Hari Raya Idul Adha Berikan Kontribusi Tinggi Bagi Perekonomian di Indonesia

19 Juni 2024, 13:27 WIB
Hari Raya Idul Adha Berikan Kontribusi Tinggi Bagi Perekonomian di Indonesia /ilustrasi/

Malanghits.com - Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah memberikan kontribusi lebih dari Rp 200 triliun bagi perekonomian Indonesia.

Hal ini di ungkapkan langsung oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno.

Angka itu didapat mulai dari proses hulu hingga hilir, seperti penyediaan dan pengadaan hewan kurban, proses pemotongan, hingga pembuatan gulai atau rendang.

Baca Juga: Libur Panjang Idul Adha, Puluhan Ribu Tiket Kereta Cepat Whoosh di Serbu Pelanggan

"Ini baru dari aspek berkurbannya yaitu dari total lebih dari 1,5 juta hewan kurban ini bisa membagikan total lebih dari Rp 200 triliun," kata Sandiaga seusai membagikan daging kurban Kemenparekraf kepada 420 orang di Jakarta, Rabu (19/6/2024).

Menparekraf mengatakan, kontribusi itu baru berasal dari 5 persen kepatuhan umat islam untuk melaksanakan ibadah kurban.

Sehingga apabila proyeksi 200 juta masyarakat Muslim Indonesia melakukan kurban, dampak berkelanjutan (multiplier effect) dari perayaan Idul Adha terhadap perekonomian RI semakin besar.

Baca Juga: Antisipasi Peningkatan Kebutuhan Selama Idul Adha, Pertamina Tambah Pasokan Solar dan LPG 3 kg

"Kalau kita tingkatkan lagi kepatuhan dari umat islam yang totalnya ada 200 juta lebih, dampak ekonomi juga akan lebih tinggi lagi. Ini yang nanti tentunya harus kita dorong bersama-sama dari aspek berbaginya," katanya.

Sandiaga bersama Kemenparekraf melakukan kurban tiga ekor sapi dan dua ekor kambing yang didistribusikan kepada 420 orang petugas kebersihan, teknisi, petugas keamanan, dan sopir di lingkungan kementerian yang dipimpinnya.

Sebelumnya ia mengatakan pemenuhan realisasi target kepariwisataan sebesar 4,5 persen dari total Produk Domestik Bruto (PDB) nasional

Baca Juga: Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Pertamina Kembali Membuka Program UMK Academy 2024

Atau senilai Rp 202 triliun pada 2024 akan dilakukan secara berjenjang mulai dari kuartal satu, dua, hingga tiga yang pada akhir tahun memiliki target kumulatif yakni sebanyak 14,3 juta kunjungan wisatawan mancanegara (wisman).

Sementara itu Kemenparekraf mencatat pada tahun sebelumnya, realisasi nilai devisa kepariwisataan Indonesia terhadap PDB yakni sekitar Rp 161 triliun.

Sedangkan target kunjungan wisman di 2023 sebanyak 8,5 juta yang dibarengi dengan kunjungan wisatawan lokal sebanyak 1,4 miliar perjalanan.***

Editor: Jingga Almadea

Tags

Terkini

Terpopuler