Binatang yang Mengerikan Ini Terbilang Unik Saat Berkembang Biak Ada yang Melahirkan dan Bertelur

- 15 Oktober 2023, 22:47 WIB
Bayi Ular Menetas Pada Waktu 45 Sampai 80 hari
Bayi Ular Menetas Pada Waktu 45 Sampai 80 hari /

Malanghits.com, Ular adalah jenis reptil yang berkembang biak dengan dua cara. Ular berkembang biak dengan cara ovipar (bertelur) dan ovovivipar (bertelur dan melahirkan). Mayoritas spesies ular berkembang biak dengan cara ovipar.

Sementara itu, sebagian kecil spesies ular berkembang biak dengan cara ovovivipar. Contoh spesies ular yang berkembang biak dengan cara ovovivipar adalah anakonda.

Ular yang berkembang biak dengan cara ovovivipar sering dianggap hewan vivipar karena terlihat seperti melahirkan.

Baca Juga: Lebah Madu Hidupnya Selalu Bekerjasama dan Bisa Menjaga Sarangnya dari Suhu Panas

Masa bertelur dalam tubuh induk hewan ovovivipar sama seperti pertumbuhan embrio pada hewan-hewan vivipar (beranak).

Masa perkembangan embrio hewan ovovivipar tergantung pada kondisi lingkungan yang ada di dalam tubuh induknya.

Mayoritas spesies ular berkembang biak dengan cara ovipar atau bertelur. Mereka ular berkembang biak dengan cara bertelur dengan meletakkannya di tempat yang cocok untuk menetas.

Baca Juga: Sotong Memiliki Memori Episodik Canggih Untuk Merekam Makanan yang Enak Atau Tidak

Pada perkembangbiakan ovipar seperti ular, pembuahan terjadi secara internal dan perkembangan terjadi secara eksternal.

Ular Berkembang Biak dengan Cara Ovipar
Universitas Cokroaminoto Palopo menjelaskan ular berkembang biak dengan cara ovipar yang artinya embrio hewan ini berkembang di dalam telur dengan memanfaatkan cadangan makanan yang ada di dalam telur.

Sementara itu, telur berada di luar tubuh induknya. Agar menetas, telur biasanya dierami oleh induk ular.

Baca Juga: Babi Tanah atau Beruang Semut di Siang Hari Waktunya Untuk Tidur

Kata "ovipar" berasal dari kata Latin yang menggabungkan ovum, atau "telur" dengan parere yang berarti "untuk melahirkan."

Dalam buku berjudul Ilmu Pengetahuan Alam Kelas 6 Sekolah Dasar oleh Tim Sains Quadra, proses pembuahan ular dengan ovipar ada dua macam, yaitu pembuahan internal dan eksternal.

Pembuahan internal adalah pembuahan yang terjadi dalam tubuh induk betina dan pembuahan eksternal terjadi di luar tubuh induk betina.

Baca Juga: Monyet Laba-laba Memiliki Nama Seperti Film Dunia Terkenal

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menjelaskan hal yang sama tentang ular berkembang biak dengan cara ovipar atau bertelur.

Ovipar adalah reproduksi yang mengakibatkan telur yang dikeluarkan berkembang dan menetas di luar badan induknya.

Meski mayoritas spesies ular berkembang biak dengan cara ovipar, sebagian kecil spesies ular berkembang biak dengan ovovivipar (bertelur dan beranak) seperti ular anakonda.

Baca Juga: Kaisar Kumis Monyet Kecil Lucu dan Unik yang Memiliki Cakar Panjang

Bayi Ular Menetas Pada Waktu 45 Sampai 80 hari
Bayi Ular Menetas Pada Waktu 45 Sampai 80 hari

malanghits.com lansir dari berbagai sumber, hewan yang berkembang biak dengan ovovivipar sering dikira hewan vivipar karena terlihat melahirkan anak.

Ular Berkembang Biak dengan Cara Ovovivipar
Perkembangan embrio hewan ovovivipar sebagaimana ular berkembang biak dengan cara ovovivipar, sejatinya berlangsung di dalam tubuh.

Ovovivipar adalah hewan yang menghasilkan telur dan menyimpannya di dalam tubuh induknya sampai janin berkembang sempurna dan siap menetas.

Baca Juga: Sering Dianggap Sama, Kenali Perbedaan Singa laut dan anjing laut

Dalam buku berjudul SERI SUPER IPA Jilid 6, dijelaskan masa bertelur dalam tubuh induk hewan ovovivipar sama seperti pertumbuhan embrio pada hewan-hewan vivipar (beranak).

Masa perkembangan embrio hewan ovovivipar tergantung pada kondisi lingkungan yang ada di dalam tubuh induknya.

Sementara itu, waktu yang dibutuhkan oleh individu baru tersebut tergantung pada kondisi lingkungan yang ada di luar, karena telur pada hewan ovovivipar sudah tidak berada lagi di dalam induknya.

Baca Juga: Berbagai Macam Hewan Semut, Uniknya Ada Semut Tentara Apabila Menggigit Manusia Bisa Berujung Kematian

Ular berkembang biak dengan cara ovipar dan ovovivipar. Daur hidup ular yang pertama, mereka akan melakukan perkawinan di musim kawin. Ular jantan akan menyalurkan sperma ke saluran ovum ular bentina.

Malanghits.com lansir dari berbagai sumber, ular selanjutnya akan menghasilkan telur dan akan dikeluarkan kurang lebih sembilan minggu.

Pada proses menunggu telur dikeluarkan dari tubuh, betina akan menyiapkan sarang akan telur ular bisa menetas dengan sempurna dengan mengeraminya.

Baca Juga: Meski Terdengar Mengejutkan dan Mengerikan, Hewan Beruang Membunuh Anaknya Sendiri Apabila Keturuannya Cacat

Daur hidup ular selanjutnya, bayi ular akan menetas pada waktu 45 sampai 80 hari. Mereka bayi ular bisa bertahan paling tidak dua minggu tanpa makanan dari induknya.

Berikutnya, bayi ular akan terus tumbuh dan berkembang menjadi dewasa yang membutuhkan waktu paling tidak dua sampai empat tahun sesuai jenisnya.

Ini jenis-jenis ular yang perlu diketahui yang Malanghits.com lansir dari berbagai sumber:

Baca Juga: Kucing Caracal Langkahnya Sangat Cepat dan Besar Badannya Hidup di Dataran Afrika Timur Tengah

1. Ular Tanah
Ular ini kerap ditemukan di tanah dan bahkan penampilannya bisa mengecoh siapa pun yang melihatnya. Ular tanah paling sering ditemukan di hutan dataran rendah, lereng bukit dan daerah budidaya.

Kepala ular tanah besar, lebar, pipih, berbentuk segitiga dengan moncong yang runcing dan agak terbalik dan sangat berbeda dari lehernya. Ular tanah memiliki punggung berwarna cokelat agak kemerahan atau kemerah-jambuan.

2. Ular Weling
Di Indonesia ular ini menyebar di wilayah Sumatra, Jawa, Bali dan Sulawesi. Weling hidup di hutan-hutan dataran rendah yang lembab atau kering, hutan pegunungan, hutan mangrove, semak belukar, perkebunan, lahan pertanian, dan di sekitar permukiman.

Baca Juga: Masih Banyak Orang Tidak Tahu, Hewan Berbentuk Unik dan Lucu

Bayi Ular Menetas Pada Waktu 45 Sampai 80 hari
Bayi Ular Menetas Pada Waktu 45 Sampai 80 hari

Ular Weling termasuk salah satu ular mematikan di dunia. Ular ini punya tubuh ramping. Ukuran panjang biasanya hanya sampai sekitar 100 cm, dengan panjang maksimal berkisar 155 cm. Sisi dorsal (punggung) berbelang hitam dan putih, terdapat sekitar 30-an belang hitam dari kepala hingga ke ekor.

3. Ular Welang
Pada ular welang, belang hitamnya utuh berupa cincin dari punggung hingga ke perut. Sedangkan pada ular weling belang hitamnya hanya sekadar selang-seling warna di bagian punggung.

Ular welang menghuni wilayah-wilayah perbatasan antara hutan-hutan dataran rendah yang lembap dengan yang lebih kering, hutan-hutan pegunungan, semak belukar, rawa-rawa, daerah pertanian, perkebunan dan persawahan.

Baca Juga: Unik, Suara Hewan Paling Keras dan Berisik Hingga Bisa Mencapai 100 Desibel

4. Ular Picung
Ular picung adalah sejenis ular rumput yang tersebar di Asia Selatan dan Tenggara. Panjang tubuh ular picung mencapai 1.3 meter dengan kepala berwarna kehijauan atau hijau zaitun danleher kemerahan.

Tubuh bagian atas berwarna kecokelatan atau cokelat zaitun dan dihiasi pola menyerupai papan catur di bagian atas punggungnya.

Ular picung menghuni daerah lembab atau sekitar sumber air seperti sungai, rawa-rawa, dan kolam.

Baca Juga: Acara KTT AIS Forum 2023 Indonesia Jadi Tuan Rumah, Masing-masing Negara Menangani Persoalan Kelautan

Bayi Ular Menetas Pada Waktu 45 Sampai 80 hari
Bayi Ular Menetas Pada Waktu 45 Sampai 80 hari

Ular ini juga sering ditmukan di persawahan atau perkebunan. Ular ini merupakan jenis ular yang jarang menggigit jika tidak diusik. Namun, merupakan spesies ular yang memiliki bisa mematikan.

5. Ular Cabe
Di Indonesia, ular ini menyebar di daerah Sumatra, Kepulauan Mentawai, Jawa, dan Kalimantan. Ular cabe terutama hidup di hutan primer dan sekunder, namun sering pula didapati di kebun-kebun dan pekarangan rumah.

Ular cabe memiliki perilaku khas bila merasa terganggu, yakni memipihkan tubuhnya dan menjungkitkan ekornya sehingga bagian yang berwarna merah terlihat jelas. Ular cabe memiliki bisa yang sangat kuat dari golongan neurotoksin.***

Editor: Sam Legowo


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah