Luwak Mesir, Simbol Ketangkasan dan Kesuburan

1 Mei 2024, 19:47 WIB
Luwak Mesir, Simbol Ketangkasan dan Kesuburan /ilustrasi/

Malanghits.com - Luwak Mesir (Herpestes ichneumon) adalah spesies luwak yang berasal dari padang rumput tropis dan subtropis, sabana, dan semak belukar di Afrika dan sekitar Mediterania.

Detailnya ada banyak tempat di mana luwak Mesir tersebar. Pertama, mereka berdiam di daerah hutan dan sabana berhutan.

Justru melalui tempat ini mereka dapat leluasa berburu mangsa karena areanya tertutup.Mereka juga terlihat di padang rumput terbuka.

Baca Juga: Mengenal Beragam Keunikan Lebah, Si kecil yang Menghabiskan Seluruh Hidupnya Untuk Bekerja

Di kawasan pertanian, mereka menyukai lahan pertanian, kebun buah-buahan dan anggur. Lantaran di daerah tersebut mereka dapat memakan tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan.

Mereka juga berdiam di scrubland yakni semak lebat dan vegetasi semak belukar. Melalui tempat ini lah, mereka berlindung dari predator.

Terakhir, mereka juga menelusuri perkotaan, luwak Mesir bisa mendapat makanan dengan mengais sampah di tong sampah dan bersarang di bangunan kosong, dilansir Forestry.

Baca Juga: Macan Tutul Amur, Salah Satu Jenis Macan Tutul Paling Langka di Dunia

Umumnya, luwak Mesir memiliki panjang antara 40-60 cm dan ekornya dapat memanjang hingga 45 cm.

Ukuran mereka mungil dengan tumbuh ramping dan lincah, dilengkapi kaki pendek serta ekor panjang meruncing.

Mata kecilnya berwarna gelap di sisi kepalanya berfungsi untuk memberikannya penglihatan yang luas, mendeteksi gerakan dan potensi ancaman di sekitarnya.

Baca Juga: Mengenal Lumba-Lumba Sungai Yangtze yang Terancam Punah Karena Penangkapan Liar

Telinganya kecil namun tajam membantunya mendeteksi suara seperi pergerakan mangsa. Giginya juga tajam dan runcing serta cakarnya dapat ditarik.

Ciri depannya memiliki bulu bervariasi mulai dari cokelat berpasir hingga kemerahan. Beberapa spesies menunjukkan tanda-tanda gelap di sepanjang punggung dan ekornya.

Jantan berukuran kecil cenderung monogami menghabiskan banyak waktu dengan pasangannya. Sebaliknya, jantan yang lebih besar menunjukkan sikap poligini.

Mereka kawin dengan 4 betina atau lebih dan menghabiskan waktu dengan masing-masing betina. Musim kawin terjadi dari Juli hingga Agustus.

Kehamilan berlangsung sekitar 11 minggu dan biasanya melahirkan dari 2 hingga 4 bayi luwak. Kedua induk bersama-sama mengurus dan membesarkan anaknya.

Namun si betina lebih giat dibandingkan pasangannya, jantan, jelas Animalia bio.

Mereka memiliki reputasi bagus ketika berjibaku dengan ular. Luwak Mesir diyakini kebal terhadap bisa ular, namun tidak demikian.

Mereka mempunyai refleks kilat menghadapi ular. Mereka menegakkan rambutnya saat melawan karena hal ini dianggap membingungkan reptil tersebut.

Luwak menganalisa dan memprediksi untuk menghindari serangan ular. Kemudian luwak akan menangkap kepala ular sebelum menyerang lagi, dikutip dari Animaldiversity.

Rekam jejak Luwak Mesir sudah ada sejak lampau tepatnya pada 300 SM melalui lukisan yang ditempatkan di kuil di mana mereka dianggap sebagai hewan suci oleh orang Mesir Kuno.

Kendati pun mereka digambarkan di arena bertarung melawan ular sebagai gladiator.

Mereka memiliki reputasi bagus ketika berjibaku dengan ular. Luwak Mesir diyakini kebal terhadap bisa ular, namun tidak demikian.

Mereka mempunyai refleks kilat menghadapi ular. Mereka menegakkan rambutnya saat melawan karena hal ini dianggap membingungkan reptil tersebut.

Luwak menganalisa dan memprediksi untuk menghindari serangan ular. Kemudian luwak akan menangkap kepala ular sebelum menyerang lagi, dikutip dari Animaldiversity.

Rekam jejak Luwak Mesir sudah ada sejak lampau tepatnya pada 300 SM melalui lukisan yang ditempatkan di kuil di mana mereka dianggap sebagai hewan suci oleh orang Mesir Kuno.

Kendati pun mereka digambarkan di arena bertarung melawan ular sebagai gladiator. 

Luwak Mesir diburu oleh berbagai karnivora besar seperti elang, ular, serigala dan rubah. Luwak remaja rentan dimangsa karena ukuran mereka kecil dan kurang berpengalaman dalam menghindari predator.

Perubahan iklim menjadi salah satu ancaman tidak langsung terhadap luwak mempengaruhi kondisi habitat, ketersediaan mangsa dan intensitas cuaca ekstrim.

Luwak Mesir rentan terkena parasit yang mempengaruhi kesehatan dan kelangsungan hidupnya.

Parasit kuku menularkan luwak Mesir sehingga meningkatkan angka kematiannya terutama di daerah dengan kepadatan populasi tinggi.

Mereka juga diserang oleh petani, lantaran mereka dianggap mengancam unggas dan merusak tanaman. Petani menganiaya luwak dengan menjebak, meracuni bahkan menembaknya.

Luwak Mesir memiliki makna kebudayaan yang digambarkan dalam seni dan mitologi Mesir kuno sebagai simbol ketangkasan dan kesuburan.***

Editor: Reno Sari

Tags

Terkini

Terpopuler