Cenderawasih Botak, Burung Unik yang Dipercaya Sebagai Reinkarnasi Peri

2 April 2024, 06:16 WIB
Cenderawasih Botak, Burung Unik yang Dipercaya Sebagai Reinkarnasi Peri /ilustrasi/

Malanghits.com - Cendrawasih botak merupakan salah satu burung endemik Raja Ampat yang hanya bisa dilihat di Pulau Waigeo dan Pulau Batanta.

Jenis ini hidup di hutan dataran rendah, perbukitan, hingga ketinggian 1.000 meter dari permukaan laut [mdpl].

Cenderawasih botak juga dikenal sebagai Wilson's bird of paradise. Mereka berada dalam famili Paradiseidae dengan nama ilmiah Cicinnurus respublica.

Baca Juga: Kirik-kirik Australia, Burung Cantik Pemakan Lebah

Panjang tubuhnya mencapai 21 sentimeter dengan berat 52-67 gram. Penampilan indahnya bisa membuatmu langsung mengenalinya bahkan di alam liar.

Mereka menghuni hutan perbukitan dan biasanya berada di ketinggian sekitar 300 meter.

Animalia menginformasikan bahwa cenderawasih botak terkadang berada di hutan hujan dataran rendah dan hutan pegunungan tinggi di ketinggian 1.200 meter.

Baca Juga: Landak Mini, Salah Satu Hewan Unik yang Berduri

Penyebaran cenderawasih botak terbatas dan mereka memilih hidup menyendiri. Tapi, tidak banyak yang diketahui oleh perilakunya yang satu ini.

Mereka mungkin tidak agresif, tapi hanya lebih suka hidup sendirian.

Berdasarkan informasi dari Just Birding, beberapa jantan pernah terlihat bersama di area yang sama tanpa menunjukkan sikap teritorial.

Baca Juga: Macan Dahan, Spesies Kucing Liar yang Tidak Bisa Mengaum dan Pemalu

Melansir dari laman Papua Paradise, saat kamu memiliki kesempatan untuk melihat burung indah ini, kamu mungkin tidak diperbolehkan untuk menggunakan wewangian baik di tubuh dan pakaianmu.

Cenderawasih botak mempunyai penciuman tajam dan bisa terganggu oleh aroma yang tidak dikenalinya.

Selain itu, pendengaran mereka juga sangat baik sehingga kamu harus bersembunyi dengan hati-hati dan tetap diam jika masih ingin melihatnya.

Sumber yang sama menjelaskan bahwa ada banyak legenda dan tradisi tentang cenderawasih botak pada suku-suku lokal di Raja Ampat.

Bulunya sering digunakan sebagai simbol sakral dalam upacara dan tarian-tariannya.

Salah satu legenda mengatakan bahwa burung ini bahkan merupakan reinkarnasi peri yang terbang di sekitar hutan.

Saat laporan mengenai keberadaan burung indah yang dibawa kembali ke Inggris, tidak ada yang mempercayai bahwa ada spesies burung seperti ini.

Baru diakui asli setelah kepulangan Ferdinand Magellen ke Spanyol di tahun 1522 dari ekspedisinya ke Hindia Timur dengan membawa dua burung cenderawasih botak yang diawetkan.

Setelahnya, bulu burung ini diperjualbelikan sebagai hadiah langka dan diberikan sebagai hadiah untuk bangsawan.

Kamu bisa melihat penampilan megah dari cenderawasih botak saat melakukan ritual tariannya saat musim kawin.

Jantan menari di area khusus berupa lapangan kecil di tengah hutan lebat dengan pencahayaan yang baik.

Jantan bahkan sangat hati-hati ketika membersihkan area tersebut dari benda seperti serasah daun dan ranting-ranting pepohonan.

Ketika calon pasangannya datang, mereka baru memulai pertunjukannya.Jantan mengambil posturnya yang tampak membeku sambil bertengger di dahan pohon muda.

Setelahnya mulai melakukan ritualnya yang rumit seperti memamerkan dada dan mengiringinya dengan panggilan serta nyanyian.

Tampaknya, warna hijau memikat di bagian akhir yang menentukan penampilan sang jantan.

Seorang naturalis terkenal bernama David Attenborough di tahun 1996 mendokumentasikan perilaku unik dari cenderawasih botak.

Ia meletakkan beberapa dedaunan di depannya dan menyaksikan rekasinya. Cenderawasih botak ternyata terprovokasi dan segera membersihkan dedaunan dari areanya untuk melakukan tarian.***

 

Editor: Jingga Almadea

Tags

Terkini

Terpopuler