Rayap, Hama Perusak Kayu yang Berperan Penting Untuk Kehidupan Manusia

30 Maret 2024, 13:40 WIB
Rayap, Hama Perusak Kayu yang Berperan Penting Untuk Kehidupan Manusia /ilustrasi/

Malanghits.com - Rayap atau anai-anai atau semut putih adalah serangga sosial anggota infraordo Isoptera, bagian dari ordo Blattodea (kecoa) yang dikenal luas sebagai hama penting kehidupan manusia.

Rayap bersarang di dan memakan kayu perabotan atau kerangka rumah sehingga menimbulkan banyak kerugian secara ekonomi.

Dalam satu koloni rayap memiliki tiga kasta yaitu kasta prajurit, kasta pekerja dan kasta reproduktif.

Baca Juga: Mengenal Ular Laut yang Memiliki Cara Berbeda Untuk Bisa Bereproduksi

Setiap kasta memilki perbedaan fisik dan fungsinya. Kasta prajurit memiliki peranan menjaga sarang dari bahaya dan serangan musuh.

Kasta pekerja memilki peranan membangun, memperbaiki sarang, memelihara ratu dan raja serta mencari makan.

Sedangkan kasta reproduktif bertugas untuk berkembang biak serta membuat koloni baru.

Baca Juga: Condor California, Burung Suci Bagi Penduduk Asli Amerika

Terdapat tiga jenis rayap di Indonesia yang sering kita jumpai yaitu rayap tanah, rayap kayu kering dan rayap kayu basah.

Rayap tanah memiliki ciri khas yaitu berada didekat sumber kelembaban dan memiliki sarang berbentuk gundukan tanah, salah satu spesiesnya yaitu Macrotermes sp.

Rayap kayu kering sering ditemukan pada rumah atau bangunan yang tidak ditempati, rayap ini menghasilkan butiran–butiran kayu (Drywood) yang merupakan kotoran rayap, salah satu spesiesnya adalah Cryptotermes sp.

Baca Juga: Beruang Kutub, Mamalia Laut yang Mahir Berenang

Jenis terakhir adalah rayap kayu basah, rayap ini sering ditemukan pada kayu basah dan di area lembab, salah satu spesiesnya yaitu Glyptotermes.

Rayap memiliki kehidupan yang berbeda dengan kebanyakan serangga pada umumnya yaitu di dalam tanah.

Rayap sangat menyukai tempat yang gelap dan lembap namun tetap memiliki suhu yang hangat, sehingga tidak heran lagi jika rayap kerap tinggal di dalam kayu atau mendekati permukaan tanah.

Tinggalnya rayap di tempat gelap disebabkan rayap tidak tahan dengan cahaya.

Rayap memiliki kemampuan untuk mencerna senyawa selulosa. Senyawa ini merupakan komponen mayor penyusun kayu, selain itu selulosa juga dapat ditemukan di daun, batang, kertas, tissu, karton

Serta produk-produk turunan kayu. Hal ini sangat merugikan bagi manusia terutama dalam segi
ekonomi dan dari segi fungsi, kegunaan produk turunan kayu akan sangat menurun.

Sebutan rayap sebetulnya mengacu pada hewannya secara umum, padahal terdapat beberapa bentuk berbeda yang dikenal, sebagaimana pada koloni semut atau lebah sosial.

Dalam koloni, rayap tidak memiliki sayap. Namun, beberapa rayap dapat mencapai bentuk bersayap yang akan keluar dari sarangnya secara berbondong-bondong pada awal musim penghujan.

Sehingga sering kali menjadi pertanda perubahan ke musim penghujan di petang hari dan beterbangan mendekati cahaya. Bentuk ini dikenal sebagai laron atau kelekatu.

Meski rayap dianggap sebagai hama bagi manusia, ternyata rayap juga memiliki manfaat dalam kehidupan.

Manfaat-manfaat tersebut dapat diperoleh dari sarang rayap. Beberapa ilmuan sudah menguji manfaat dari sarang rayap melalui beberapa penelitian.

Pada penelitian di Amerika Serikat disebutkan bahwa tanaman yang memiliki sarang rayap di sekitarnya akan memiliki kemampuan bertahan hidup lebih lama pada musim panas dan kemarau yang panjang.

Selain itu, sarang rayap juga dapat menjadi tolok ukur kesuburan dari tanah dan banyaknya jumlah cadangan air pada daerah tanah yang kering.

Adanya sarang rayap dapat menjaga ketahanan dan kesehatan ekosistem yang ada di sekitarnya.

Sarang rayap yang dapat tumbuh sampai lima meter akan menjadi penunjuk arah bahwa ada cadangan air di lingkungan tersebut yang dibutuhkan mahluk hidup lainnya.

Meski sering dianggap sebagai hama, ternyata di sisi lain rayap memiliki sarang yang begitu berguna bagi mahluk hidup lainnya.***

 

Editor: Sam Legowo

Tags

Terkini

Terpopuler