Berwisata ke Desa Tenganan, Desa Kuno di Bali yang Masih Mempertahankan Tradisi Leluhur

- 18 Januari 2024, 19:21 WIB
Berwisata ke Desa Tenganan, Desa Kuno di Bali yang Masih Mempertahankan Tradisi Leluhur
Berwisata ke Desa Tenganan, Desa Kuno di Bali yang Masih Mempertahankan Tradisi Leluhur /Foto : Antara/

Suasana di Desa Bali Aga itu memang terlihat masih sangat asli. Aliran listrik memang digunakan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Tenganan Pegringsingan.

Namun, sisi tradisionalnya masih jelas terlihat. Jika melihat bangunan rumah yang ada, hampir seluruh atapnya tidak menggunakan genting, tapi atap rumbia yang terbuat dari daun kelapa.

Bentuk rumahnya pun berjejer di pinggir dengan pintu masuk berjumlah satu, seukuran orang dewasa.

Sementara, di kampung itu tidak ada aspal atau beton untuk menghaluskan jalan. Semua berupa jalan tanah dengan batu kali untuk.menapaki jalanan yang berundak.

Jika berada disana, pengunjung bisa berinteraksi langsung dengan masyarakat asli Tenganan Pegringsingan, yang kesehariannya menjual cenderamata khas desa tersebut.

Kalau posisi rumah berderet di sebelah kanan kiri jalan, sedangkan dibagian tengah, terdapat bale-bale untuk aktifitas sosial seperti, persiapan upacara, kerja bakti, maupun pertemuan adat desa setempat.

Semua bangunan bale-bale itu terbuat dari kayu beratap rumbia. Ukuran bale ada yang kecil dan ada yang besar.

Masing-masing bale punya fungsi masing-masing. Pakemnya, satu bale, satu kegiatan yang tidak dapat dirubah tempat dan fungsinya.

Persis di tengah-tengah Desa, antara Selatan dan Utara, pada Hari Raya Sambah akan dipasang ayunan yang digunakan remaja putrinya untuk bermain.

Makna yang terkandung dalam ayunan itu adalah, kehidupan terus bergulir, adakalanya kehidupan berada di atas dan di bawah.

Halaman:

Editor: Allegra


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah