Saat itu, sebagian Gerbang Amsterdam telah runtuh dan hanya menyisakan satu lantai, seiring dengan dihancurkannya Kastil Batavia. Antara tahun 1830 dan 1840-an, Gerbang Amsterdam dipugar.
Patung Mars (dewa perang Romawi) dan Minerva (dewi kebijaksanaan Romawi) ditambahkan pada sisi kanan dan kiri gerbang, seperti sepasang penjaga. Di atas gerbang ada delapan guci hitam
Pada April 1869, trem kereta kuda mulai beroperasi di Batavia.
Rute trem ini dari Kanaal Weg (Jalan Tongkol) hingga ke Prinsenstraat (Jalan Cengkeh) terus hingga ke Stadhuisplein (Taman Fatahillah), Nieuwpoort Straat (Jalan Pintu Besar Utara dan Selatan) hingga ke Molenvliet (Jalan Gajah Mada).
Karena pintu gerbang terlalu kecil, trem tak bisa lewat. Sisi-sisi Gerbang Amsterdam kemudian dihancurkan untuk membuat jalur trem.
Sisa-sisa Gerbang Amsterdam lenyap sepenuhnya pada tahun 1950-an. Kini, gerbang bersejarah yang pernah berdiri sekitar tiga abad itu hanya bisa dilihat melalui foto-foto kuno.***