Mengulas Kisah Tasripin, Crazy Rich Era Hindia Belanda yang Berjiwa Nasionalis

- 11 Desember 2023, 09:33 WIB
Mengulas Kisah Tasripin, Crazy Rich Era Hindia Belanda yang Berjiwa Nasionalis
Mengulas Kisah Tasripin, Crazy Rich Era Hindia Belanda yang Berjiwa Nasionalis /

Malanghits.com, Saat era Hindia-Belanda, di Semarang hidup seorang tuan tanah bumiputra yang juga pengusaha kerajinan kulit kaya raya bernama Tasripin.

Ia lahir pada 1834, empat tahun setelah perang Jawa berakhir. Masa hidupnya sezaman dengan raja gula Semarang, Oei Tiang Ham. Tanah milik Tasripin pun membentang di daerah Semarang timur.

Namanya dan kisah kejayaannya sangat terkenal di mata masyarakat Kota Semarang, karena banyak aset bangunan dan tanahnya yang bertebaran di sepanjang Jalan Bojong (Sekarang Jalan Pemuda), kampung-kampung Jalan Mataram, dan di banyak tempat lainnya.

Baca Juga: Menelusuri Sejarah Hari Natal, Momen Spiritual Bagi Umat Kristen

Tasripin hidup pada era kolonial Belanda sekitar akhir abad 18 hingga awal abad 19. Era itu, memang ada dua orang kaya raya yang menguasai sebagian besar lahan di Kota Semarang, pertama Tasripin dan yang kedua adalah Raja Gula Oei Tiong Ham.

Keduanya hidup sezaman, Oei Tiong Ham lahir 19 November 1866 – 6 Juni 1924 di usia 56 tahun, sedangkan Tasripin lahir tahun 1834 dan meninggal tahun 1919 ketika usianya mencapai 85 tahun.

Jika Oei Tiong Ham kaya berkat gula dan candu, Tasripin lebih memilih bisnis yang lebih aman seperti pabrik kulit hewan ternak, pabrik kapas, kopra dan properti.

Baca Juga: Sejarah Santa Claus, Simbol Kebaikan, Kegembiraan, dan Kemurahan Hati di Seluruh Dunia

Peninggalan Tasripin masih bisa ditemui di Kampung Kulitan yang berada di Jalan MT Haryono, Semarang Timur.

Pakar Sejarah Semarang, Amen Budiman pernah menuliskan, bahwa aset tanah milik Tasripin tersebar di beberapa perkampungan Semarang.

Halaman:

Editor: Sam Legowo


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah