Mengenal Tradisi Ngubek Empang, Ajang Silaturahmi Khas Warga Depok yang Tidak Hilang Tergerus Zaman

17 Mei 2024, 20:14 WIB
Mengenal Tradisi Ngubek Empang, Ajang Silaturahmi Khas Warga Depok yang Tidak Hilang Tergerus Zaman /ilustrasi/

Malanghits.com - Tradisi Ngubek Empang menjadi kebiasaan bagi orang tua zaman dahulu sebelum merayakan Lebaran.

Tradisi menangkap ikan dengan tangan kosong ini dilakukan warga Betawi Depok sebagai persiapan Hari Raya Idulfitri.

Tradisi ngubek empang menjadi salah satu kegiatan yang ditunggu masyarakat. Ketika itu, warga bersama-sama terjun ke empang atau kolam tanah buatan untuk saling berlomba menangkap ikan.

Baca Juga: Sejarah Menara Eiffel, Salah Satu dari Tujuh Keajaiban Dunia yang Paling Populer

Ada berbagai jenis ikan yang disebar, mulai dari ikan mas, mujair sampai lele dengan ukuran yang cukup besar namun sukar untuk ditangkap.

Acara ini jadi perhatian masyarakat, karena keseruannya bisa turut dirasakan bersama.

Tradisi ngubek empang jadi ajang silaturahmi khas warga Depok setiap tahunnya. tradisi ini rupanya sudah dipersiapkan jauh-jauh hari sebelum Lebaran.

Baca Juga: Menelusuri Sejarah Asal Usul Bantargebang, Berawal dari Anak yang Menangis

Tepat satu tahun sebelumnya, warga akan melakukan iuran untuk membeli bibit ikan dan ditanam di kolam yang telah disepakati.

Rata-rata ikannya berjenis mas yang memiliki daging tebal dan enak diolah menjadi apapun. Ikan itu akan dipelihara oleh warga dengan cara diberi makan secara rutin hingga masa panen saat Lebaran.

Selama itu pula, warga memantau kondisi ikan agar tetap sehat, termasuk sirkulasi air. Ikan mas yang besar akan mudah ditangkap oleh warga yang mengikuti kegiatan ngubek empang.

Baca Juga: Mengenal Jenderal Gatot Soebroto, Tokoh Internasional Pembela Rakyat Kecil

Agar ikannya beranak pinak dan bisa didapat warga dengan mudah, pengelola empang bersama warga sekitar akan menebarkan hingga 400 kilogram ikan ke kolam.

Ikan-ikan itu lantas disiapkan untuk diburu warga pada hari Lebaran secara bersama-sama. Acara ini pun gratis, dan dapat diikuti seluruh lapisan warga Depok agar semakin meriah.

Satu hal menarik dari tradisi ini adalah warga yang menjadi peserta tidak diperbolehkan menangkap ikan menggunakan alat.

Baca Juga: Sejarah Dahulu Para Jemaah Haji untuk Menunaikan Rukun Islam Kelima Berbulan-bulan Menaiki Kapal Laut

Mereka bisa menangkap ikan tersebut dengan cara sendiri, namun syaratnya harus tangan kosong.

Ada yang memakai tangan, memakai baju bahkan memeluknya sehingga ikan yang didapat lebih dari satu.

Tradisi ini pun sudah berkembang selama berabad-abad silam oleh warga Kota Depok. Tradisi ini menjadi salah satu cara mempererat tali silaturahmi.

Kegiatan ngubek empang bisa mempererat tali silaturahmi yang sempat renggang, karena seluruh lapisan warga terjun bersama dan ikut merasakan suka cita.

Ngubek empang juga diadakan setiap tahunnya di momen Lebaran Depok. Acara ini merupakan wadah pengenalan kemajemukan budaya di kota belimbing, sekaligus melestarikannya.

Biasanya ngubek empang diadakan satu pekan setelah hari raya Idulfitri, dan menjadi rangkaian acara Lebaran Depok.

Di sini akan ada berbagai pertunjukan kesenian, sajian aneka kuliner lokal dan mengenalkan setiap sudut potensi Depok.

Pemerintah setempat berharap agar tradisi ngubek empang bisa terus dipertahankan agar identitas Depok dari masa silam tidak hilang ditelan zaman.***

 

Editor: Sam Legowo

Tags

Terkini

Terpopuler