Generasi Milenial Harus Tahu Mengenai Sejarah Candi di Masa Kerajaan

28 September 2023, 03:58 WIB
Candi Singosari /

Malanghits.com, Malang adalah kota yang penuh kenangan sekaligus kota wisata dengan sejuta pesonanya.

Malang juga memiliki beberapa peninggalan bersejarah bekas kerajaan-kerajaan yang berjaya di masa lalu.

Yup, sobat Malanghits, kali ini kita akan membahas wisata sejarah peninggalan kerajaan-kerajaan yang berjaya di Malang.

Baca Juga: Serasa Suasana Di Jepang Menjadi Pilihan Untuk Berlibur Bersama Keluarga

Candi yang pertama adalah Candi Singosari terletak di desa Candirenggo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, sekitar 9 km dari kota Malang ke arah Surabaya.

Menurut informasi, candi ini ditemukan pada sekitar awal abad 18 (tahun 1800-1850) oleh orang Belanda dengan sebutan Candi Menara.

Candi Singosari termasuk candi yang dipersembahkan sebagai tempat pendarmaan Kertanegara. Kertanegara merupakan raja terakhir dari Kerajaan Singasari. Raja ini memimpin kekuasaan di Kerajaan Singasari sejak 1266 sampai 1292 Masehi (M).

Baca Juga: Petualang ke Air Terjun Akan Dimanjakan Dengan Pesona Alam Pegunungan

Kertanegara dikenal sebagai raja yang menetapkan sistem persatuan Nusantara. Selanjutnya, sistem ini diterapkan Mahapatih Gajah Mada dari Kerajaan Majapahit.

Berdasarkan catatan sejarah, Candi Singosari dibangun pada masa Kerajaan Majapahit. Tepatnya ketika masa pemerintahan Tribhuwana Tunggadewi.

Sementara itu, candi tersebut pertama kali dilaporkan keberadaannya oleh Nicolaus Engelhardt pada 1801.

Baca Juga: Jelajah ke Sumber Air Panas Alami Bisa Melepaskan Rasa Lelah dan Letih

Pada saat ditemukan, candi dalam keadaan masih berupa tumpukan batu. Sebagian bangunan fisiknya juga rusak tetapi kemudian dipugar kembali pada 1934 hingga 1937.

Pemugaran ini dilaksanakan oleh Dinas Purbakala Hindia-Belanda.

Sebagai informasi, Candi Singosari dibangun dalam rangka mengenang kejayaan Raja Kertanegara.

Baca Juga: Melirik Pemandangan Air Sumber yang Dikelilingi Pohon Besar

Candi Singosari

Hal ini penting mengingat raja tersebut memiliki kepercayaan Budha Tantrayana. Meskipun demikian, arca-arca yang ditemukan di sekitar candi lebih menunjukkan agama Siwa.

Dengan melihat latar belakang tersebut, maka Candi Singosari dapat menjadi pilihan wisatawan untuk mengisi liburan.

Apalagi pengelola tidak membanderol harga tiket dengan harga tertentu. Wisatawan dalam maupun luar negeri cukup menulis nama diri, asal kota, dan tujuan kunjungan dalam daftar pengunjung.

Baca Juga: Mengabadikan Keindahan di Bawah Air Sumber Menjadi Kepuasan Sendiri

Berdasarkan pengamatan Malanghits, Candi Singosari memiliki atap berbentuk piramida yang terdiri dari beberapa tingkat dan tiap tingkat dihias menara.

Sisi-sisi bagian bawahnya berukuran 5 m. Bagian atas atap telah runtuh sehingga bagian yang terdapat saat ini tinggal tingkat pertama dan sebagian tingkat kedua setinggi 2,50 m. Tinggi bangunan candi yang tersisa saat ini adalah 14,10 m.

Bagian tubuh berbentuk bujur sangkar dengan sisi-sisi berukuran 5,20 m dan tinggi 4,85 m. Tubuh candi kosong, tidak ada ruangan utama yang harusnya ada di sana, demikian juga dengan relung pada keempat sisi pun kosong.

Baca Juga: Generasi Milenial Harus Tau Nih! Berendam di Sumber Bisa Memberikan Kesegaran untuk Badan dan Pikiran

Melihat ukurannya memang dari awalnya relung-relung tersebut bukan tempat arca. Tubuh candi kosong karena merupakan lambang Parama sunya, yaitu konsep tertinggi dalam agama Buddha yang tidak berwujud.

Dalam Nagarakrtagama dikatakan Siva di ruang dalam, dan aksobhya berada di atas, tetapi karena bersifat sangat halus (aksobhyawimbhatisuksma) tidak terlihat disebabkan oleh kekuatan siddhinya yang berhakikat hampa.

Sepintas bangunan Candi Singosari terlihat seolah bersusun dua, karena bagian bawah atap candi berbentuk persegi, menyerupai ruangan kecil dengan relung di masing-masing sisi.

Baca Juga: Setuju! Peserta Rapat DPR RI Menyepakati RUU ASN Dibawa ke Paripurna

Ruang utama (garbhagrha) berada di kaki candi, suatu hal yang tidak lazim pada candi-candi di Indonesia, karena biasanya ruangan candi ada di bagian tubuh candi.

Kaki candi memiliki tiga penampil pada ketiga sisinya, yang dahulunya diisi arca-arca seperti arca Durga Mahisasuramardini (utara), Ganesha (timur), dan Trnawindhu (selatan). Kecuali arca Trnawindhu, dua arca lainnya tidak lagi berada di tempatnya.

Ruang utama kosong, hanya terdapat sebuah yoni yang terletak diatas lapik berbentuk segi empat, bagian atas yoni sedikit rusak.

Baca Juga: Polisi Tetapkan Sopir Pikap Menjadi Tersangka Kecelakaan Laka Lantas Peserta Karnaval Hingga Tewas

Candi Singosari Ilustrasi

Pada lantai kaki candi terdapat sebuah saluran kecil ke arah teras sisi utara, sehingga candi tersebut seolah-olah merupakan gambaran sebuah lingga.

Pintu candi ada di sebelah barat yang diapit sepasang relung untuk arca-arca Mahakala dan Nandiswara. Pada bagian atas ambang pintu dan di atas ketiga relung dihias dengan kepala kala yang sederhana.

Dengan melihat latar belakang tersebut, maka Candi Singosari dapat menjadi pilihan wisatawan untuk mengisi liburan.

Apalagi pengelola tidak membanderol harga tiket dengan harga tertentu. Wisatawan dalam maupun luar negeri cukup menulis nama diri, asal kota, dan tujuan kunjungan dalam daftar pengunjung. (Ken)

Editor: Jingga Almadea

Terkini

Terpopuler