Malanghits.com , Dekorasi pernikahan dapat dikatakan sebagai wajah dari sebuah acara. Dekorasi menjadi salah satu hal yang dilihat tamu undangan saat menghadiri pesta pernikahan.
Jasa dekorasi pengantin saat ini sudah lebih menyerupai wedding organizer, bukan hanya sebagai penyedia dekorasi pernikahan.
Dengan mewabahnya wedding organizer dimana – mana, pengusaha jasa dekorasi pengantin mulai melirik bisnis ini karena dianggap lebih menguntungkan. Dianggap sudah kepalang basah, lebih baik terjun sekalian. Seperti itulah tepatnya.
Baca Juga: Potret Sejarah Piagam ASEAN di Singapura Tahun 2007
Acara pernikahan memang pantas dijadikan tambang emas bagi penjual jasa dekorasi pengantin. Karena biasanya calon pengantin tidak segan – segan untuk mengeluarkan uang demi acara terselenggaranya yang megah dan tak terlupakan.
Memang, calon pengantin sudah tentu ingin mengabadikan momen itu sebagai saat terindah dalam hidupnya. Diperkirakan hanya terjadi sekali seumur hidup, tentu uang bukan masalah, yang terpenting adalah kepuasan dan kenangan yang ditinggalkan.
Salah satunya Parikesit docoration by Win, beralamat di Kota Malang Jawa Tiumur, yang sudah malang-melintang di dunia dekorasi pernikahan bisa menjadi salah satu pilihan seiring jumlah penduduk dan permintaan yang tak pernah padam.
Baca Juga: Sejarah Peristiwa Pemberontakan Jagal Tambun Tahun 1869 Pemerintah Hindia Belanda
Pemilik Parikesit dekorasi oleh Win, Edi dan Win mengatakan, untuk memulai usaha ini, Modal utamanya adalah kreativitas.
Dalam memulai usahanya ini, ia menyebut harus fokus itu yang dibutuhkannya,” tutur Win.
Menurutnya, apabila pengusaha dekorasi pernikahan tidak memiliki kreativitas sebagai modal jualannya, maka dekorasi yang dibuat pun tidak akan 'hidup'.
Baca Juga: Cerita Jembatan Progo menyimpan Berbagai Nilai Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia
Apalagi dalam industri pesta pernikahan sangat kental dengan nilai kepercayaan.
“Modalnya kreativitas dulu. Kalau tidak punya, dekorasi yang dibuat tidak akan hidup, dan pas konsultasi klien, kita tidak bisa memberikan masukan serta mengimbangi imajinasi klien,” tutur Edi.
Parikesit dekorasi by Win, menyediakan beberapa paket dekorasi mulai dari yang biasa hingga premium.
Baca Juga: Prabowo Tidak Terburu-buru Untuk Mencari Calon Pendampingnya
Salah satu yang memasak berbeda dengan berbeda dengan lainnya dengan menyediakan dekorasi rustic sebagai salah satu paket dekorasi utama.
"Kami sudah ada dari tahun 2016, dari katering, dan mulai merambah dekorasi di empat tahun lalu. Pada awalnya mulanya, kami memakai konsep yang berbeda all in mengusung tema rustic," kata Edi.
Dari segi modalnya, Edi mengatakan memang bunga kering membutuhkan modal awal yang lebih mahal dari bunga segar, namun bisa dipakai sebanyak tiga kali sehingga jatuhnya lebih murah. Sementara untuk bunga segar, harganya terbilang lebih murah namun hanya bisa sekali pakai.
Baca Juga: Prabowo Tidak Terburu-buru Untuk Mencari Calon Pendampingnya
Senada dengan Win, Sebagai Pemilik Parikesit dekorasi oleh Win, mengatakan, modal utama yang harus dimiliki pengusaha di industri pernikahan adalah kepercayaan. Apalagi, industri ini masih kental dengan budaya dari mulut ke mulut.
"Percayalah kalau bagi vendor pernikahan sangat penting. Karena kan dekor sistemnya lunas di awal. Di sini istilahnya masih ada namanya hukum dari mulut ke mulut.
kepercayaan teman kita, pengantin lebih percaya dari rekomendasi orang terdekat dibandingkan medsos,” kata Win.
Baca Juga: Melirik Ikan Arwana yang Harganya disebut Miliyaran Rupiah
Meski begitu, menurutnya, tetap diperlukan modal yang besar untuk memulai usaha pernikahan yang matang.
Apalagi diperlukan banyak inventaris dan gudang penyimpanannya. Angka modalnya bisa menyentuh angka Rp 50-100 jutaan.
“Karena dekor kan propertinya banyak, butuh modal besar. Butuh kantor, gudang besar untuk menyimpan inventaris, dan bengkel-nya.
Baca Juga: Lebah Madu Hidupnya Selalu Bekerjasama dan Bisa Menjaga Sarangnya dari Suhu Panas
Kualitasnya juga bergantung pada modalnya. Kalau kita dulu belum seperti itu, dulu awalnya sewa kantor dulu dan cicil alat sedikit-sedikit," ungkapnya.
Win mengatakan, menyia-nyiakannya dapat menghasilkan omzet ratusan juta per bulan. Sementara untuk harga yang ia tawarkan Rp 50 jutaan untuk ukuran gedung menengah.
Menurutnya, angka tersebut terbilang murah dengan kualitas yang mereka tawarkan. Sementara untuk acara kecil seperti siraman di rumah, Harno mengatakan, dimulai dari Rp 15 juta. (Lgw)