Network
Malanghits.com - Baru-baru ini boy grup asal korea selatan ATEEZ berhasil mencuri perhatian para netizen usai buat postingan soal palestina.
Dalam konteks protes global terhadap serangan di Jalur Gaza oleh Israel, komunitas K-Pop termasuk ATINY telah memobilisasi diri mereka untuk mendukung Palestina.
Pada Jumat (14/6/2024), akun Twitter resmi ATEEZ mengunggah tautan ke dance challenge Yunho dan Yeosang untuk lagu mereka, "WORK" dari album Golden Hour.
Baca Juga: Interaksi NewJeans Dengan Eunchae LE SSERAFIM Ditengah Perseteruan Agensi Tuai Sorotan
Tweet tersebut berisi beberapa tagar, termasuk "#WORK_for_Palestine," yang kemudian dihapus setelah sekitar 30 menit.
Namun, fans yang menyadari ini segera menyebarkan ulang tagar tersebut dengan informasi tentang kampanye mereka atau cara mendukung orang-orang di Gaza.
"Berkat dorongan sesaat dari akun ATEEZ, tagar dan frasa 'ATEEZ For Palestine' mulai trending di seluruh dunia," jelas seorang penggemar di Twitter.
Baca Juga: Menolak Minum Alkohol Saat DJ, Herjunot Ali Ungkap Alasanya
Baru-baru ini, dunia menyaksikan protes atas tindakan kekerasan yang terjadi di Jalur Gaza oleh Israel.
Sejumlah fans ATEEZ menggunakan tagar “Golden Hour for Palestine” yang merujuk pada album terbaru mereka.
Para penggemar ATEEZ turut serta dalam gerakan untuk mencoba menekan label hiburan untuk memutus hubungan dengan merek-merek yang mendukung Zionisme sambil mendorong artis K-Pop favorit mereka untuk menyuarakan dukungan bagi Palestina.
Baca Juga: Inul Daratista Ungkap Alasan Dirinya Ingin Pensiun Dari Dunia Hiburan
Apalagi, Hongjoong selaku leader ATEEZ sudah bertahun-tahun menggalakkan kampanye setop kekerasan terhadap anak-anak.
Mengingat bahwa banyak korban serangan Israel adalah anak-anak, dorongan fans ini dianggap selarasdengan misi Hongjoong.
Sikap aktif ATEEZ dan ATINY dalam berbagai isu sosial ini menunjukkan bagaimana komunitas K-Pop dapat memainkan peran penting dalam isu-isu global.
Dari dukungan untuk Palestina hingga melawan komentar kebencian, ATEEZ dan penggemarnya memperlihatkan contoh nyata bagaimana fandom dapat menjadi kekuatan positif dalam masyarakat.***
