Hentikan Bullying Demi Masa Depan Bangsa Indonesia

- 28 September 2023, 11:50 WIB
bullying
bullying /

Malanghits.com, Dalam kehidupan majemuk, perbedaan itu hal biasa. Fitrah, orang biasa bilang. Tidak ada kelompok massa yang memiliki kesamaan total.

Habit, hobby, suku, bahasa, agama, skill, pola pikir, sikap, dan lainnya selalu menjadi pembeda. Karenanya, kita perlu memahami ini agar tidak mudah nge-judge orang lain.

Mudahnya nge-judge kepada sesama mengakibatkan seseorang mudah merasa lebih benar dari orang lain.

Baca Juga: Stop Bullying, Guru dan Orang Tua Memiliki Peran Penting

Lalu tanpa sadar muncul sikap benci. Saat momennya cocok, tidak segan diekspresikan melalui perilaku "bullying".

Yaitu, perilaku agresif disengaja yang menggunakan ketidakseimbangan kekuasaan atau kekuatan.

Belakangan, perilaku bullying makin nge-hit. Setidaknya orang-orang sering nyebut. Tapi ingat, bullying itu berbeda dengan berkonflik.

Baca Juga: Nabi Muhammad SAW Lahir di Mekkah Al-Mukarramah Senin, 12 Rabiul Awal Tahun Gajah atau 571 Masehi

Kalau konflik melibatkan antagonisme antara dua individu atau lebih. Ada dua pihak yang saling "serang", baik fisik maupun mental. Artinya, setiap dua individu atau lebih dapat berkonflik, berselisih, atau berkelahi.

Lain halnya dengan bullying, yang terjadi begitu saja dengan ketidakseimbangan kekuatan. Bentuknya macam-macam, seperti mengejek, merendahkan, meludah, menghina dengan kata-kata kotor dan keji, memukul, menendang, dan perilaku "penyerangan" lainnya.

Halaman:

Editor: Allegra


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah