Ular laut sangat bergantung pada air hangat dan air tawar untuk minum, sehingga cenderung sulit apabila harus melewati Samudra Atlantik.
Baca Juga: Mengenal Virgina Opossum, Si Gesit yang Pandai Memanjat
Ular laut memiliki habitat di laut yang secara otomatis akan memengaruhi caranya dalam bertelur.
Hal ini karena memang ular laut memiliki cara yang berbeda untuk bisa bereproduksi, sebab segala sesuatunya mereka lakukan selama berada di dalam air.
Dilansir PADI, kebanyakan ular laut memang bersifat ovovivipar atau artinya ular laut betina akan melahirkan hidup dari telur yang disimpan di dalam tubuh ularnya.
Ular laut sangat jarang menepi ke daratan,dan telurnya pun tidak bisa menetas di bawah air.
Oleh sebab itu, ular betina akan menyimpan telurnya dan melahirkan ular yang sudah terbentuk sempurna di dalam laut, sehingga menjadikannya sebagai reptil satu-satunya yang melahikan di dalam air.
Ular laut sebetulnya tidak seperti jenis ikan pada umumnya yang memang bisa bernapas di dalam air menggunakan insangnya.
Pada kenyataannya ular laut tetap membutuhkan udara untuk bernapas, meski mereka banyak beraktivitas di dalam laut.
Dilansir PADI, sebagian besar ular laut akan muncul ke permukaan setiap 30 menit atau lebih untuk bernapas dan dapat bertahan di bawah air hingga delapan jam.